ABSTRAK Peningkatan angka pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah berdampak kepada peningkatan kebutuhan lahan untuk kawasan permukiman. Sedangkan lahan yang dapat dimanfaatkan untuk kawasan permukiman sangat terbatas. Tujuan penelitian ini untuk menentukan prioritas pengembangan kawasan permukiman pada zona rawan dan berisiko banjir. Metode yang digunakan untuk menentukan prioritas pengembangan kawasan permukiman adalah overlay peta kesesuaian lahan untuk permukiman, peta rawan banjir, dan peta ketersediaan lahan dengan menggunakan analisis Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil analisis kesesuaian lahan untuk permukiman menunjukkan terdapat 18% kawasan sangat sesuai (S1), 72% lahan sesuai (S2), 6,2% lahan sesuai marjinal (S3), dan 0,4% lahan tidak sesuai (N) untuk permukiman. Selanjutnya, berdasarkan zona kerawanan banjir sebesar 13,7% wilayah penelitian memiliki tingkat kerawanan tinggi, sebesar 14,7% zona kerawanan sedang, dan 71,5% zona kerawanan rendah. Selain itu, berdasarkan ketersediaan lahan untuk permukiman, lahan yang tersedia untuk pengembangan kawasan permukiman sekitar 6%. Analisis prioritas pengembangan kawasan permukiman menghasilkan sembilan tingkatan prioritas pengembangan kawasan permukiman. Berdasarkan prioritas pengembangan kawasan permukiman diharapkan masyarakat lebih membangun pada kawasan yang paling diprioritaskan untuk kawasan permukiman. Kata kunci: k awasan prioritas, permukiman, lahan tersedia ABSTRACT Growth population rate in a region has affected the escalation of land necessity for residential areas. Meanwhile, the land that utilized for residential areas is very limited. The purpose of this research is to determine the development priorities of residential areas on flood hazard and risks zone. The method used to determine the priority is overlaid the land suitability for resindetial map, flood hazard map, and the land availability map by using analysis from Geographical Information System (GIS). Results of land suitability for resindetial analysis showed that there are 18% of the area is very suitable (S1) for residential, 72% were suitable for residential (S2); 6,2% were marginally suitable for residential (S3); and 0,4% were unsuitable for resindetial (N). Furthermore, approximately 13,7% of the research area has a high hazard area, 14,7% were moderate hazard area, and 71,5% are low hazard area. Based on land availability for residential, available land for develop residential area is about 6%. The development priorities analysis for residential area produces nine levels of residential area development priorities. Based on those, society could build residential in the most prioritized area. Keyword : priority areas, residential, land availability
CITATION STYLE
U, I. (2017). PRIORITAS PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PADA WILAYAH RAWAN BANJIR DI KOTA PADANG, PROVINSI SUMATERA BARAT. MAJALAH ILMIAH GLOBE, 19(1), 83. https://doi.org/10.24895/mig.2017.19-1.537
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.