Sayuran hidroponik memiliki peluang pasar yang cukup menjanjikan, khususnya untuk segmentasi pasar konsumen yang mengutamakan kualitas, kandungan gizi dan higienis. Fenomena yang dihadapi mitra petani adalah terjadinya penurunan produksi sayur hidroponik dari rata-rata 150-200 gram/lubang, turun menjadi 100-150 gram/lubang sebagai akibat dari tingginya intensitas cahaya matahari dan serangan hama belalang. Solusi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi adalah dengan menggunakan teknologi greenhouse. Metode pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) melakukan pelatihan dan pendampingan manajemen produksi dan pemasaran. Hasil kegiatan ini adalah produksi sayur hidroponik meningkat dari 100-150 menjadi 200-250 gr/lubang, dengan kualitas produksi sayur yang lebih baik, sehingga omset penjualan meningkat. Abstract. Hydroponic vegetables have promising market opportunities, especially for the consumer market segmentation that prioritizes quality, nutritional content and hygiene. The phenomenon faced by farmer partners is a decrease in hydroponic vegetable production from an average of 150-200 grams/hole, down to 100-150 grams/hole as a result of the intensity of sunlight and the attack of grasshoppers. The solution to increase the quality and quantity of production is to use greenhouse technology. The method of implementing the Community Partnership Program (PKM) is to provide training and assistance in production and marketing management. The result of this activity is that hydroponic vegetable production has increased from 100-150 to 200-250 gr/hole, with better vegetable production quality, so that sales turnover increases .
CITATION STYLE
Karman, N. (2022). PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUKSI SAYUR HIDROPONIK MENGGUNAKAN GREENHOUSE. RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat, 5(2). https://doi.org/10.35906/resona.v5i2.923
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.