Pengendalian parasit cacing dapat dilakukan dengan pemberian obat cacing, salah satunya dengan menggunakan obat tradisional. Salah satunya adalah sarang semut yang memiliki potensi antelmitik pada cacing Ascaris suum. Penelitian ini menggunakan cacing A. suum yang diperoleh dari RPH Pesanggaran, Denpasar kemudian ditumbuhkan secara in vitro. Sebanyak 90 ekor cacing yang terbagi menjadi 6 kelompok perlakuan dimana masing masing dosis menggunakan 5 ekor cacing. Kelompok P0 cacing yang direndam dengan 20ml NaCl Fisiologis sebagain kontrol negatif, P1 kelompok cacing yang direndam dengan 20ml NaCl Fisiologis dan di tambah albendazol 1% sebagai control positif, P2 kelompok cacing yang direndam dengan larutan ekstrak sarang semut 5%, P3 kelompok cacing yang direndam dengan larutan ekstrak sarang semut 10%, P4 kelompok cacing yang direndam dengan larutan ekstrak sarang semut 15 %, P5 kelompok cacing yang direndam dengan larutan ekstrak sarang semut 20%. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya peningkatan daya antelmintik ekstrak sarang semut terhadap cacing A. suum. Pada dosis ekstrak sarang semut 20% memiliki daya antelmintik yang sama dengan kontrol positif (93,33%). Ekstrak sarang semut efektif sebagai obat cacing A. suum terbukti berkhasiat memiliki efek antelmintik sehingga dapat di kembangkan penggunaanya untuk pengendalian ascariasis pada babi.
CITATION STYLE
Pemayun, C. K., Arjana, A. A. G., & Dwinata, I. M. (2021). Potensi Ekstrak Sarang Semut sebagai Anthelmintik terhadap Ascaris suum secara In Vitro. Buletin Veteriner Udayana, 182. https://doi.org/10.24843/bulvet.2021.v13.i02.p10
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.