Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan melakukan wawancara pada 10 ibu ABK di SLB, didapatkan ibu mengatakan sering mangalami kelelahan, sakit kepala dalam merawat, mengawasi anak berkebutuhan khusus, kurangnya pembagian tugas dalam membantu mendampingi, mengasuh, dan memberikan informasi tentang cara menghadapi ABK dari suami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan tingkat stres ibu ABK di SLB. Dukungan adalah informasi dan umpan balik dari orang lain yang menunjukkan bahwa seseorang dicintai, dihargai, dihormati dan dilibatkan dalam jaringan komunikasi dan kewajiban timbal balik. Stres adalah suatu reaksi fisik dan psikis terhadap setiap tuntutan yang menyebabkan ketegangan dan mengganggu stabilitas kehidupan sehari-hari. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional melalui pendekatan cross-sectional dengan analisa data menggunakan uji Spearman rank. Instrumen penelitian ini menggunakan angket yang dibagikan pada 146 ibu ABK dengan teknik total sampling. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara dukungan suami dengan tingkat stres ibu yang memiliki ABK di SLB dengan (p-value 0,004 <0,05). Peneliti menyarankan kepada SLB untuk membuat kegiatan “Family Support Group”.
CITATION STYLE
Hendrikus Novanolo Laia, Friska Sinaga, & Susanti Niman. (2020). HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT STRES IBU YANG MEMILIKI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA. Jurnal Kesehatan, 8(1), 7–18. https://doi.org/10.55912/jks.v8i1.2
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.