Sejak tahun 1900 ketika Max Planck menggunakan istilah kuantum untuk mengamati radiasi benda hitam, eksperimen tentang kuantum terus berkembang. Dalam perkembangannya, teori ukur kuantum merupakan hal mendasar yang sangat dibutuhkan karena menjadi fondasi dalam perhitungan maupun analisis terkait partikel-partikel sub atom. Sebagaimana diketahui bahwa teori ukur merupakan teori operasi dasar di matematika yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti operasi aljabar, operasi pada analisis riil, dan penerapan operasi pada berbagai bidang. Teori ukur kuantum merupakan generalisasi teori ukur yang memenuhi sifat countable additive menjadi weak countable additive. Akibatnya dalam perhitungan yang mendasar sekalipun menjadi tidak relevan pada partikel sub atom jika digunakan teori ukur. Dalam penelitian ini, dilakukan prediksi/ perhitungan massa partikel sub atom berupa meson dan barion baik menggunakan teori ukur kuantum maupun menggunakan teori ukur. Hasil prediksi menunjukkan bahwa dengan teori ukur kuantum diperoleh rata-rata akurasi prediksi massa partikel sub atom sebesar 92.3%, sedangkan dengan teori ukur sebesar 48.17%. Hasil akurasi sebesar 48.17% untuk teori ukur menunjukkan bahwa teori ini tidak relevan jika diterapkan pada obyek kuantum. Adapun akurasi sebesar 92.3% untuk teori ukur kuantum menunjukkan teori ini dapat digunakan untuk menganalisis obyek kuantum lebih lanjut seperti menganalisis energi nuklir, fenomena partial discharge, quantum computing, serta fenomena sub atom lainnya.
CITATION STYLE
Fikri, M. (2022). PERBANDINGAN PREDIKSI MASSA PARTIKEL SUB ATOM MENGGUNAKAN TEORI UKUR KUANTUM DAN TEORI UKUR. Teorema: Teori Dan Riset Matematika, 7(2), 283. https://doi.org/10.25157/teorema.v7i2.7291
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.