Pasang surut dibangkitkan secara primer oleh gaya gravitasi antara bumi dengan bulan dan matahari. Matahari berperan penting dalam membangkitkan pasang surut air laut. maka dari itu, pengaruh gerhana matahari cincin 26 Desember 2019 terhadap pasang surut di analisis dari stasiun pengukur pasang surut dengan interval waktu satu jam dari Badan Informasi Geospasial. Perairan Semarang (Jawa Tengah) dipilih untuk mengamati dampak gerhana matahari cincin yang merupakan jalur lintas tidak langsung dari gerhana matahari cincin. Data pasang surut diolah dengan dua metode yaitu metode admiralty dan metode least square selama 2 periode untuk membandingkan data elevasi pada periode sebelum terjadinya gerhana matahari cincin yaitu tanggal 11 November 2019 – 10 Desember 2019 dan periode saat terjadinya gerhana matahari cincin yaitu tanggal 11 Desember 2019 – 09 Januari 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen pembangkit pasang surut saat terjadi gerhana matahari cincin adalah komponen J1 dengan nilai signifikan senilai 0.865 ; ETA2 dengan nilai signifikan senilai 0.024 ; 3MK7 dengan nilai signifikan senilai 0,087 ; M8 memiliki nilai signifikan senilai 0,021. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat gerhana matahari berpengaruh terhadap elevasi kedudukan muka laut dengan nilai signifikan sebesar 0.012 dan pengaruh terhadap nilai formzahl dengan nilai signifikan sebesar 0.02 dimana H0 < 0.025.
CITATION STYLE
Puspitasari, S. A., Atmodjo, W., Pranowo, W. S., Indrayanti, E., & Handoyo, G. (2022). Pengaruh Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019 Terhadap Pasang Surut, Studi Kasus: Semarang, Jawa Tengah. Indonesian Journal of Oceanography, 4(1), 01–11. https://doi.org/10.14710/ijoce.v4i1.12684
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.