Dipandang dari segi biaya dan manfaat, penggunaan metode paliatif (manajemen nyeri non farmakologi) lebih ekonomis dan tidak ada efek sampingnya jika dibandingkan dengan penggunaan manajemen nyeri dengan farmakologi(Lestari, dkk., 2014). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh relaksasi nafas dalam kombinasi terapi farmakologi terhadap nyeri pada pasien STEMI saat trombolisis di IGD RSUD dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor. Penelitian ini menggunakan desain pra experiment dengan one group pretest and posttest design. Sampel sebanyak 23 orang dengan teknik accident sampling. Pada penelitian ini hanya dilakukan perlakuan pada satu kelompok tanpa kontrol. Efektifitas perlakuan dinilai dengan cara membandingkan post test dan pre test. Hasil uji Wilcoxon pada pasien STEMI saat terapi trombolisis sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi nafas dalam kombinasi terapi farmakologi menunjukkan ρ-value (Sig.2-tailed) 0,00<0,05, berarti Ha diterima yang artinya ada pengaruh relaksasi nafas dalam kombinasi terapi farmakologi terhadap pasien STEMI saat trombolisis di IGD RSUD H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor. Ada pengaruh relaksasi nafas dalam dikombinasikan dengan terapi farmakologi terhadap nyeri pada pasien STEMI saat trombolisis di IGD RSUD dr.H.Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor.
CITATION STYLE
Triyuliadi, A., Gandini, A. L. A., & Setiani, D. (2023). PENGARUH RELAKSASI NAFAS DALAM KOMBINASI TERAPI FARMAKOLOGI TERHADAP NYERI PADA PASIEN STEMI SAAT TROMBOLISIS DI IGD RSD dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO TANJUNG SELOR. Aspiration of Health Journal, 1(2), 346–353. https://doi.org/10.55681/aohj.v1i2.114
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.