Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan kadar kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dan air yang ditambahkan pada proses pemeraman daun kelapa sawit terhadap komposisi kimia dan kecernaan secara in vitro. Level kalsium hidroksida (Ca(OH)2) yang digunakan untuk pemeraman dalam penelitian ini adalah 0, 3, dan 6% (b/b), dengan kadar air daun kelapa sawit 40, 50, dan 60% (b/b). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 3 x 3. Masing-masing perlakuan diberikan ulangan 3 kali. Data hasil penelitian yang berbeda nyata diuji lanjut dengan Duncan’s new Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan kisaran kandungan bahan kering (BK), bahan organik (BO), protein kasar (PK), serat kasar (SK), lemak kasar (LK), bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), neutral detergent fiber (NDF), dan acid detergent fiber (ADF) berturut-turut sebesar 37,89-59,52%, 87,83-92,96%, 8,32-9,84%, 35,91-40,63%, 5,98-7,47%, 34,66-40,06%, 64,74-75,39%, dan 46,56-59,32%. KcBK dan KcBO daun kelapa sawit sebesar 19,26-29,55% dan 19,91-28,26%. Perlakuan level kadar air dan Ca(OH)2 masing-masing mempengaruhi komposisi kimia daun kelapa sawit, tetapi tidak berpengaruh pada kecernaan. Kurang efektifnya perlakuan tunggal Ca(OH)2, waktu perlakuan yang singkat, dan level yang rendah menyebabkan efektivtas perlakuan Ca(OH)2 pada daun kelapa sawit masih rendah. Ca(OH)2 dengan level 6% dan kadar air 40% menunjukkan hasil terbaik pada penelitian ini.
CITATION STYLE
Anjalani, R., Budhi, S. P. S., & Hartadi, H. (2013). PENGARUH PERBEDAAN KADAR KALSIUM HIDROKSIDA DAN PENAMBAHAN AIR TERHADAP KOMPOSISI KIMIA DAN KECERNAAN IN VITRO DAUN KELAPA SAWIT. Buletin Peternakan, 37(2), 107. https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v37i2.2428
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.