Sangkrah merupakan kampung perkotaan yang padat dan kumuh yang memiliki sanitasi lingkungan yang buruk. Untuk memenuhi kebutuhan buang air besar masyarakat biasanya menggunakan sarana WC umum karena hanya sedikit warga yang memiliki km/wc. Saat ini Kampung Sangkrah telah menggunakan Sanimas (sanitasi berbasis masyarakat) sebagai lokasi percontohan pengelolaan sanitasi lingkungan yang buruk. Lokasi MCK berada di lokasi yang masyarakatnya bersedia untuk berpartisipasi dalam pembangunan Sanimas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sanitasi ekologis yang diterapkan pada IPAL Sanimas dan seberapa besar hasil pengolahannya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Metode penelitian dengan cara observasi lapangan untuk: (1) pencarian data gambar dan data tekstual; dan (2) melakukan identifikasi sistim sanitasi pada IPAL SANIMAS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IPAL Sanimas di Kampung Sangkrah mampu mengatasi masalah sanitasi lingkungan yang buruk dengan cara: (1) membuat saluran pembuangan dari MCK secara terpisah antara grey water dan black water; (2) pembuangan limbah dari kloset (black water) diolah dengan biodigester yang menghasilkan gas metan sebagai bahan bakar memasak untuk membantu kegiatan sosial seperti Idul Adha; (3) limpahan air dari biodigester dan limbah grey water disalurkan ke bak settler, baffle reaktor dan anaerobik filter yang kemudian disalurkan ke sungai.
CITATION STYLE
Azizah, R. (2015). SANITASI EKOLOGIS IPAL SANIMAS DI KAMPUNG SANGKRAH SURAKARTA. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 13(1), 19–23. https://doi.org/10.23917/sinektika.v13i1.695
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.