Analisa stabilitas leremg digunakan untuk prediksi nilai faktor aman yang kritis dan bidang keruntuhan potensial. Pada kondisi lereng buatan akan lebih mudah dalam melakukan prediksi tersebut, sedangkan pada kondisi lereng alam perlu diperhatikan perubahan sudut kemiringan dalam satu bentuk ketinggian. Kondisi geometri lereng alam di Kediri yang curam setinggi 15 m tanpa proteksi dapat diindentifikasi bentuk lereng menjadi 2 bagian yaitu potongan AA dan potongan BB. Berdasarkan Potongan AA dan potongan BB memiliki sudut paling kecil yaitu 51,3° dan sudut kemiringan terbesar masing – masing yaitu 63.7° dan 78.7°. Pemodelan dilakukan berdasarkan bentuk lereng alam dan memodelkan dari berbagai sudut kemiringan menggunakan program bantu Geo Slope/W dengan metode Ordinary Method Of Slices (Metode Fellenius) bidang runtuh dengan asumsi entry and exit. Dari hasil pemodelan nilai, secara umum hasil yang diperoleh, dengan meninjau setiap perubahan lereng tanpa beban, menunjukkan bahwa nilai angka keamanan yang diperoleh SF > 2 dengan bidang runtuh semakin besar. Analisa stabilitas secara keseluruhan tanpa menijau setiap perubahan sudut, nilai SF pada potongan AA adalah 1,693 dan potongan BB adalah 1.504. Kemudian apabila dimodelkan dengan menganggap lereng seragam adalah dengan kemiringan lebih dari 60° nilai angka keamanan (SF) < 1 dengan lebar kelongsoran potensial pendek. Kata
CITATION STYLE
Wardani, M. K., Nuciterani, F. T., & Aulady, M. F. N. (2019). Evaluasi Potensi Kelongsoran Pada Lereng Alam Akibat Perubahan Sudut Kemiringan Menggunakan Metode Fellenius. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 3(0). https://doi.org/10.12962/j26151847.v3i0.5731
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.