Prevalensi balita stunting di Kalimantan Selatan tahun 2018 sebesar 31%, balita kurus dan sangat kurus sebesar 10,2%. Di Kabupaten Banjar jumlah kecamatan yang bebas rawan gizi hanya 31,5%. Faktor yang mempengaruhi masalah gizi pada bayi maupun balita meliputi kondisi fisik, umur dan pengetahuan ibu. Status gizi dan asupan nutrisi yang baik pada pra-kehamilan ikut menentukan dan dapat diantisipasi sejak dini. Calon penganten (Caten ) merupakan sasaran yang tepat dalam pencegahan permasalahan gizi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasangan caten tentang kesehatan reproduksi, nutrisi, dan tumbuh kembang bayi. Metode kegiatan: 1) pembuatan modul NKR_CATEN; 2) pencetakan modul; 3) membagikan modul sekaligus pemberian konseling kepada calon penganten; dan 4) Evaluasi kegiatan. Mitra kegiatan yaitu Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Martapura Barat. Hasil kegiatan didapatkan usia calon penganten yang terlibat kegiatan ini rata-rata di atas 20 tahun dan pendidikan setingkat SMA dan PT sebanyak 50%. Hal ini menjadi modal yang baik bagi caten untuk memberikan pengasuhan bagi anak-anaknya. Setelah pemberian modul NKR_CATEN dan konseling pada calon penganten terlihat peningkatan pengetahuan calon penganten pada saat posttest. Nilai rerata yang diperoleh lebih tinggi dibanding pretest. Kesimpulan: pemberian modul NKR-CATEN dapat meningkatkan pengetahuan calon penganten mengenai nutrisi dan kesehatan reproduksi. Diharapkan modul NKR-CATEN dapat diterapkan di tempat lain.
CITATION STYLE
TRIAWANTI, T., Sanyoto, D., Fujiati, F., Setiawan, B., Erliyanti, E., & Juliati, S. (2020). UPAYA PENCEGAHAN STUNTING SEJAK PRA KONSEPSI MELALUI MODUL NKR_CATEN DAN KONSELING. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 3, 355–361. https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v3i0.862
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.