Latar Belakang: Metode kontrasepsi wanita sebesar 93,66%, sedangkan metode kontrasepsi pria hanya sebesar 6,34%. Hal tersebut menunjukkan bahwa partisipasi pria dalam menggunakan alat kontrasepsi masih sangat rendah.Rendahnya kesertaan pria dalam program yaitu lebih kurang 5 persen.Partisipasi pria dalam program keluarga berencana sangat penting karena pria merupakan partner dalam reproduksi, sehingga suami dan istri perlu berbagi tanggung jawab dan peran secara seimbang. Tujuan: mengeksplorasi informasi yang mendalam mengenai pengalaman menggunakan alat kontrasepsi mantap (vasektomi) di Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini terdiri atas 4 partisipan.Pemilihan partisipan ditetapkan secara langsung (purposive). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Hasil Penelitian:penelitian ini mengidentifikasi ada 2 tema , yaitu: 1) motivasi menggunakan vasektomi meliputi perasaan setelah pemasangan vasektomi, dorongan kader/PLKB, dorongan dari diri sendiri, dan kelebihan yang dirasakan, 2) Dampak menggunakan vasektomi meliputi perubahan fisik, efek psikologi, gairah seksual, dan keluhan setelah pemasangan. Hasil penelitian ini dapat menjadi gambaran kepada petugas kesehatan dalam upaya promosi kesehatan tentang pentingnya keikutsertaan pria dalam menggunakan alat kontrasepsi mantap, tingkatkan sosialisasi program dengan menggunakan media sosialisasi elektronik seperti televisi dan radio.
CITATION STYLE
Utami, T. (2018). Pengalaman Menggunakan Alat Kontrasepsi Mantap (Vasektomi) di Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 9(2), 55–65. https://doi.org/10.34305/jikbh.v9i2.69
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.