Tampilan visual dan karakter bangunan dibentuk oleh elemen arsitekturnya. Bangunan bergaya Art Deco memiliki karakter tersendiri. Kota Malang berkembang pesat di era pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1920 sampai 1938. Dalam rentang waktu tersebut gaya Art Deco sedang berkembang di Eropa. Tren ini berdampak terhadap bangunan di Kota Malang sehingga sebagian bangunan kolonial bergaya Art Deco. Bangunan-bangunan tersebut berada di kawasan yang memiliki nilai komersial yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan perubahan pada bangunan karena tuntutan komersial, baik keseluruhan bangunan maupun elemen arsitekturnya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menilai signifikansi elemen arsitektur bangunan kolonial bergaya Art Deco di Kota Malang, sebagai upaya untuk mempertahankan karakter bangunan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana data didapatkan menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukan bentuk bangunan, atap, kanopi, ornamen, material, dan warna berpengaruh signifikan terhadap karakter bangunan kolonial bergaya Art Deco di Kota Malang.
CITATION STYLE
Ramli, S., Santosa, H., & Antariksa. (2020). SIGNIFIKANSI ELEMEN ARSITEKTUR BANGUNAN KOLONIAL BERGAYA ART DECO DI KOTA MALANG. Pawon: Jurnal Arsitektur, 4(02), 63–78. https://doi.org/10.36040/pawon.v4i02.2806
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.