BERPIKIR POSITIF DAN RASA BERSYUKUR TERHADAP RESILIENSI DIRI (STUDI PADA KARYAWAN YANG TERKENA PHK DI MASA PANDEMI COVID-19)

  • Aulia D
N/ACitations
Citations of this article
25Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Masa pandemi Covid-19 menimbulkan beberapa akibat, yakni banyak perusahaan yang mengalami penurunan ekonomi, sehingga mereka memilih untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Tujuan untuk mengetahui hubungan berpikir positif dan rasa bersyukur dengan resiliensi pada karyawan yang terkena PHK, khususnya laki-laki yang bekerja dan untuk mengetahui cara mengembangkan resiliensi terhadap korban PHK. Metode menggunakan kuantitatif pendekatan korelasional. Data dikumpulkan melalui 3 macam kuesioner, yaitu berpikir positif, rasa beryukur, dan resiliensi diri. Responden berjumlah 99 orang yang berasal dari daerah Tambun Selatan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja di perusahaan yang disebabkan penurunan ekonomi di dalam perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara berpikir positif dan rasa bersyukur dengan resiliensi diri. Lebih lanjut hasil penelitian menunjukkan bahwa berpikir positif memiliki nilai korelasi yang lebih besar dibandingkan dengan rasa bersyukur. Kata Kunci : berpikir positif, rasa bersyukur, resiliensi diri

Cite

CITATION STYLE

APA

Aulia, D. (2022). BERPIKIR POSITIF DAN RASA BERSYUKUR TERHADAP RESILIENSI DIRI (STUDI PADA KARYAWAN YANG TERKENA PHK DI MASA PANDEMI COVID-19). Social Philanthropic, 1(2), 31–39. https://doi.org/10.31599/sp.v1i2.1803

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free