Penelitian ini merupakan kajian tekstual yang bertujuan untuk menganalisis representasi maskulinitas dalam cerita rakyat Jambi, Bukit Perak. Sumber data penelitian adalah buku bacaan cerita rakyat yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penelitian menggunkan metode kualitatif untuk mencari kualitas maskulinitas yang tereprensentasikan pada cerita rakyat dan masa tersebut. Teori representasi Stuart Hall menjadi landasan teori penelitian yang didukung oleh konsep tujuh area maskulinitas menurut Janet Saltzman Chafetz. Hasil penelitian menunjukan tujuh area maskulinitas tersebut, terepresentasikan didalam cerita rakyat Jambi, Bukit Perak yakni: 1). penampilan fisik: bertubuh tegap, tampan dan gagah berani; 2). fungsional: memposisikan dirinya sebagai pencari nafkah atau penyedia; 3). agresif seksual: menarik lawan jenis, agresif, bertutur kata hangat, dan perhatian; 4). emosi: dapat mengontrol emosi dan mengutarakan keinginannya dengan baik dan bijaksana; 5). intelektual: pemikiran rasional, cerdas, mampu merencanakan dan memecahkan masalah; 6). interpersonal: memimpin, tegas, peduli, bertanggung jawab dan mendominasi; 7). karakter personal lainnya: pelindung, khawatir terhadap sosok perempuan, kompetitif, dan berjiwa petualang.
CITATION STYLE
Purwanti, M. (2018). REPRENSENTASI MASKULINITAS DALAM CERITA RAKYAT JAMBI BUKIT PERAK. Journal of Language and Literature, 6(1), 18–28. https://doi.org/10.35760/jll.2018.v6i1.2480
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.