Semenjak WHO menyatakan covid-19 sebagai pandemi maka negara-negara di dunia membuat berbagai peraturan sebagai upaya menghambat penyebaran virus tersebut sambil melakukan vaksinasi untuk membentuk sistem kekebalan tubuh. Kebijakan bekerja dan belajar dari rumah menimbulkan berbagai persoalan, sosial, ekonomi dan sebagainya. Dunia pendidikan adalah salah satu yang harus menyesuaikan dengan kondisi tersebut. Proses pembelajaran yang semula dilakukan di sekolah/kampus harus dilakukan secara daring. Persoalannya tidak semua siap dengan tuntutan tersebut, terutama di jenjang pendidikan dasar. Persoalannya sangat kompleks, karena tidak hanya berkaitan dengan proses pembelajaran, namun juga memunculkan persoalan dalam relasi guru dan orang tua. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus penelitian yang dilakukan bulan Oktober 2020 ini mengungkap komunikasi empatik di SD Muhammadiyah 08 Semarang. Selain menghadapi persoalannya sebagai pendidik, para guru juga menghadapi kendala yang datang dari orang tua. Melalui komunikasi empatik guru berupaya menyelami dan memahami berbagai kesulitan yang dialami orang tua seperti kurangnya waktu mendampingi, ketidakmampuan memahami materi ajar, keterbatasan sarana-prasarana dan sebagainya. Empati para guru terhadap kondisi orang tua yang sebagian besar bekerja sebagai karyawan, wirausahawan dan buruh yang juga terdampak pandemi diwujudkan melalui kesediaan melayani orang tua yang berkonsultasi dengan batasan waktu yang longgar, memaklumi keterlambatan penyerahan tugas siswa, berusaha membuat materi pembelajaran yang menarik dan diunggah di media sosial.
CITATION STYLE
Wiratmo, L. B., & Mardhiyani, N. L. (2021). KOMUNIKASI EMPATIK DALAM RELASI GURU DENGAN ORANG TUA PADA PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI STUDI PADA SD MUHAMMDIYAH 08 KOTA SEMARANG. SOSFILKOM : Jurnal Sosial, Filsafat Dan Komunikasi, 15(01), 1–7. https://doi.org/10.32534/jsfk.v15i01.1957
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.