Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi yaitu 3 1.04/1000 kelahiran hidup, penyebabnya adalah infeksi, diare, dan penyakit saluran pencernaanyang berkaitan dengan gizi kurang karena bayitidak mendapatkan ASI ekslusif. DiIndonesia bayi mendapatkanASI ekslusif baru 1 4 %,target 80%, karena kurangnya pengetahuan dan sikap ibu tentang ASI ekslusif. Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap dilakukan promosi kesehatan diantaranya dengan metode konseling dan penyuluhan. Tujuan penelitan ini adalah untuk melihat perbedaan pengetahuan dan sikap responden tentang ASI ekslusif sebelum dan sesudah promosi ASI ekslusif memakai metode konseling dengan penyuluhan.Jenis penelitian ini adalah eksperimen menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan Quasi Eksperimental bentuk Non Equivalent Control Group pre test-post test, subjek dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok konseling dan kelompok penyuluhan. Analisa dilakukan dengan pairedt-test dan independent t-test. Hasilpenelitian terjadi peningkatanpengetahuan dan sikap responden setelah diberi konseling ASI. Selisih rata - rata pengetahuan dan sikap lebih tinggi kelompok konseling dari kelompok penyuluhan. Dari Hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap setelah diberi perlakuan konseling dan penyuluhan.. Metode konseling merupakan metode yang lebih baik dari penyuluhan. Diharapkanpetugas kesehatan lebih meningkatkan lagi promosiASI ekslusif khusus dengan metode konseling dan pembentukankonselor ASI.
CITATION STYLE
Gusti, D., Bachtiar, H., & Masrul, M. (2011). PROMOSI ASI EKSLUSIF MEMAKAI METODE KONSELING DENGAN PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA IBU MENYUSUI. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 6(1), 4–9. https://doi.org/10.24893/jkma.v6i1.81
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.