Responsif Gereja Terhadap Pernikahan Beda Keyakinan

  • Pasaribu J
  • Zega Y
  • Harefa D
N/ACitations
Citations of this article
57Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pernikahan merupakan suatu tradisi Alkitabiah yang tidak putus hingga masa sekarang. Akan tetapi, ada hal yang cukup kontras dalam sebuah pernikahan secara umum, yakni tentang pernikahan beda keyakinan. Pernikahan semacam ini sudah dilakukan sejak dari masa lalu sampai sekarang. Hal tersebut, jika dilakukan oleh orang Kristen akan berdampak negatif bagi iman, gaya hidup, dan spiritualitasnya. Oleh sebab itu, penulis hendak ingin menganalisis bagaimana seharusnya cara gereja dalam menyikapi hal tersebut. Metode yang digunakan penulis, yakni metode studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah pernikahan Kristen merupakan pernikahan yang dipersatukan oleh Allah dengan dasar kasih di mana mereka yang dipersatukan (suami-isteri) hidup untuk menjalankan visi dan misi Allah yaitu dengan menghadirkan kerajaan Allah di bumi. Oleh sebab itu, gereja perlu memandang pernikahan beda keyakinan adalah sesuatu hal yang tidak Alkitabiah dan tidak sesuai dengan identitas kekristenan. Jadi, gereja perlu mengambil tindakan yang tepat, yakni: Pertama, melaksanakan pendidikan agama Kristen (PAK) kepada muda-mudi tentang bagaimana memilih pasangan hidup sebelum membentuk bahtera rumah tangga. Kedua, menanamkan kepada jemaat bagaimana menegakkan kerajaan Allah di bumi lewat pernikahan. Ketiga, memastikan bahwa setiap jemaatnya sudah memiliki hidup lahir baru.

Cite

CITATION STYLE

APA

Pasaribu, J., Zega, Y. K., & Harefa, D. (2022). Responsif Gereja Terhadap Pernikahan Beda Keyakinan. Vox Dei: Jurnal Teologi Dan Pastoral , 3(1), 46–61. https://doi.org/10.46408/vxd.v3i1.129

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free