Abstract: Bacteria are the main cause of external ocular infection worldwide. Therefore, it is necessary to improve the treatment according to the cause of the infection in order to prevent the emergence of antibiotic-resistant bacteria. This study was aimed to identify the bacteria by using the Gram staining method in patients with external ocular infections. This was a descriptive study with a cross sectional design using bacterial culture of purulent secretion obtained from conjunctival and palpebral swabs in patients with external ocular infections at Manado Eye Hospital Manado. Based on the types of external ocular infections, conjunctivitis was the leading cause (50%), followed by keratitis (30%), blepharitis (13.3%), and keratoconjunctivitis (6.7%). Females were more frequeny than males (63.3% vs 36.7%). The youngest age in this study was 9 years and the oldest was 81 years, meanwhile, the most common age group was adults >40 years. The most common type of occupation was housewives. The results of bacterial culture were as follows: 19 samples showed no growth; 6 samples (54.5%) of Gram-positive bacteria in the form of staphylococcus, coccus, diplococcus; 3 samples (27.3%) of Gram-negative bacteria in the form of bacillus; and 2 samples (18.2%) of mixed Gram positive and negative bacteria in the form of bacillus and coccus. Conclusion: Gram-positive bacterium in the form of coccus is the most common cause of external ocular infection.Keywords: external ocular infection, bacteria, Gram staining Abstrak: Bakteri ialah penyebab utama infeksi mata luar di seluruh dunia. Pengobatan yang sesuai dengan penyebab infeksi dapat mencegah munculnya bakteri yang resistan terhadap antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bakteri dengan menggunakan metode pewarnaan Gram pada penderita infeksi mata luar. Jenis penelitian ialah deskriptif dengan desain potong lintang menggunakan kultur bakteri hasil swab sekret purulen dari konjungtiva dan palpebra pada penderita infeksi mata luar di Rumah Sakit Mata Kota Manado. Hasil penelitian mendapatkan bahwa jenis infeksi mata luar terbanyak ialah konjungtivitis (50%), diikuti oleh keratitis (30%), blefaritis (13,3%), dan keratokonjungtivitis (6,7%). Perempuan lebih banyak (63,3%) menderita infeksi mata luar dibandingkan laki-laki (36,7%). Usia termuda ialah 9 tahun dan tertua 81 tahun. Kelompok usia terbanyak ialah dewasa >40 tahun. Jenis pekerjaan ibu rumah tangga yang terbanyak dibandingkan dengan pekerjaan lainnya. Hasil proses kultur mendapatkan 19 sampel tidak menunjukan adanya pertumbuhan, 6 sampel (54,5%) bakteri Gram positif dengan bentuk staphylococcus, coccus, diplococcus, 3 sampel (27,3%) bakteri Gram negatif dengan bentuk bacillus, dan 2 sampel (18.2%) campuran bakteri Gram positif dan negatif dengan bentuk bacillus dan coccus. Simpulan: Bakteri Gram positif berbentuk coccus yang paling sering menjadi penyebab infeksi mata luar.Kata kunci: infeksi mata luar, bakteri, pewarnaan Gram
CITATION STYLE
Bulele, T., Rares, F. E. S., & Porotu’o, J. (2019). Identifikasi Bakteri dengan Pewarnaan Gram pada Penderita Infeksi Mata Luar di Rumah Sakit Mata Kota Manado. Jurnal E-Biomedik, 7(1). https://doi.org/10.35790/ebm.7.1.2019.22820
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.