Karya musik eksperimental bejudul Individualisme ini bertujuan untuk menyampaikan sifat dari manusia yang memiliki paham berlebihan tentang idealisme. Mengungkapkan tentang bagaimana mereka menjalani hidup yang menganalogikan keyakinan mereka sendiri. Berawal dari sikap idealis mereka itulah, muncul karakteristik mereka yang cenderung ingin menyendiri, ingin memiliki kebebasan tersendiri, memenuhi kebutuhan hidup, menjalankan hidupnya sendiri, dan terkadang mereka melalukan hal apapun agar mencapai kepuasan. Sikap individualisme ini tidaklah dari secara perorangan, terkadang juga secara berkelompok yang menyatukan presepsi mereka dibawah kendali seseorang sebagai pemimpinnya. Penciptaan komposisi musik ini menggunakan metode penciptaan dari Alma H. Hawkins pada buku Metode Penyusunan Karya Musik (Sebuah Alternatif). Adapun tahap-tahap atau metode yang dimaksud yaitu penjelajahan (exploration), penuangan dan percobaan (improvisation), dan pembentukan (forming). Dari tahap-tahap atau metode tersebut, penata melakukan proses kreativitas sebuah konsep sifat dari individualisme yang berawal dari sebuah ide ini menjerumus ke penggunaan instrumen dan juga ke pola garap sebuah karya tersebut. Dari karya ini kita bisa bercermin untuk kelangsungan hidup kita agar kedepannya tidak menjadi kekecewaan dan juga penyesalan bagi diri kita, maupun orang lain. Karya ini dituangkan kedalam instrument yang memiliki ritme, timbre, dan dinamikanya sendiri, yang menggambarkan dari sikap masing-masing seorang idealisme.
CITATION STYLE
Oka Prabawa, I. B., & Hartini, N. P. (2023). Individualism: A Work of Musical Composition Experimental | Individualisme : Sebuah Karya Musik Eksperimental. GHURNITA: Jurnal Seni Karawitan, 3(1), 78–85. https://doi.org/10.59997/jurnalsenikarawitan.v3i1.1013
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.