Korelasi Usia dan Jenis Kelamin dengan Angka Kejadian Meningioma

  • Damayanti A
  • Kalanjati V
  • Wahyuhadi J
N/ACitations
Citations of this article
83Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pendahuluan: Meningioma merupakan tumor otak primer yang berasal dari jaringan arakhnoid. Angka kejadian meningioma di Indonesia menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Selain mutasi gen  supresor tumor, meningioma  dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal diantaranya usia dan jenis kelamin. Tujuan: Mengetahui hubungan antara usia    dan jenis kelamin dengan angka kejadian meningioma pada pasien di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia tahun 2018 berdasarkan derajat keganasannya. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik cross-sectional retrospektif dari data sekunder lembar hasil pemeriksaan patologi anatomi pasien yang dirawat inap melalui SMF. Ilmu Bedah Saraf,  RSUD Dr. Soetomo tahun 2018; data yang tidak lengkap akan dieksklusi. Analisis data dilakukan menggunakan uji  Chi  squre (SPSS 25) dengan tingkat signifikansi p <0,05. Hasil: Didapatkan 45 pasien meningioma yang sesuai dengan kriteria inklusi, dengan mayoritas perempuan (71%) pada kelompok usia 45 – 49 tahun (22,2%), WHO grade I (82%) dengan tipe histopatologi transisional (49%). Terdapat hubungan yang signifikan antara angka kejadian meningioma dengan kelompok   usia tertentu (r = 0,718, p  =  0,025), dan  dengan jenis kelamin (r = 0,441, p = 0,002). Rasio perempuan dibanding laki- laki sebesar 1:2,36. Kesimpulan: Usia dan jenis kelamin berkorelasi erat dengan angka kejadianmeningioma.

Cite

CITATION STYLE

APA

Damayanti, A. A., Kalanjati, V. P., & Wahyuhadi, J. (2022). Korelasi Usia dan Jenis Kelamin dengan Angka Kejadian Meningioma. AKSONA, 1(1), 34–38. https://doi.org/10.20473/aksona.v1i1.99

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free