Sesolahan Barong Kadengkleng dalam Upacara Ngaben di Desa Pakraman Munggu, Desa Serampingan, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan

  • Sudarma I
N/ACitations
Citations of this article
13Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Umat Hindu di Bali hampir setiap hari melaksanakau  berbagai  yadnya.  Salah satu di antara yadnya yang dilaksanakan terdapat upacara ngaben. Upacara ini diselenggarakan sebagai penghormatan  keluarga kepada mendiang.  Penghormatan  dilakukan  berdasarkan  atas  keyakinan  bahwa orang  yang  meninggal  atmanya tidak pernah mati, akan tetapi tetap hidup di alam yang tidak nyata. Di samping  itu diyakini bahwa jika leluhurnya  dalam  keadaan  babagia,  beliau  juga akan berusaha  membantu  membahagiakan  keturunannya yang masih hidup. Upacara   ngaben terutama di Desa Pakraman Munggu  Tabanan  tidak bisa dipisahkan dengau berbagai perlengkapan saraua upacarauya.  Salah satu di antara saraua yang unik, yaitu pertunjukkau Barong Kadengk/eng. Barong ini selalu dipentaskan di desa pakraman ini ketika dilaksanakan ritual ngaben pada tingkatan madya ke atas. Bentuk seso/ahan Barong Kadengkleng  dalam ritual ngaben disertai dengan daeng dari pihak keluarga mendiaug.  Pertunjukkannya  dilaksanakan  sehari sebelum upacara ngaben dimu­ lai dari depan pintu  masuk rumah mendiang  kemudian  dilanjutkan  ke   perbatasan  jalan  Desa  Pakraman Munggu dan berakhlr di depan bale adat tempat jenazah disemayarnkan. Ditinjau dari fungsinya, sesolahan Barong Kadengkleng memiliki dua fungsi, yaitu fungsi religius dan fungsi pengawal. Dalam fungsi religius, yaitu setiap pertunjukkan  Barong Kadengk/eng  menggunakan  sesajen  dan hanya dipertunjukkan  berkaitan dengan ritual ngaben, sedangkan dalam fungsinya sebagai pengawal, yaitu membantu menangkal dan  mengawal pengembalian  unsur-unsur  pancamahabhuta  dan atma ke asalnya.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sudarma, I. P. (2021). Sesolahan Barong Kadengkleng dalam Upacara Ngaben di Desa Pakraman Munggu, Desa Serampingan, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan. Mudra Jurnal Seni Budaya, 31(1). https://doi.org/10.31091/mudra.v31i1.244

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free