Prevalensi global stroke dan sindrom metabolik, sebagai kumpulan faktor risiko utama yang mempengaruhi stroke terus mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara sindrom metabolik dan kejadian stroke di Indonesia. Desain studi ini adalah cross-sectional dan menggunakan data survei skala nasional. Responden berusia ≥15 tahun yang mengalami stroke dengan data lengkap terkait pengukuran lingkar perut, tekanan darah, kadar glukosa darah, trigliserida, dan kadar high-density lipoprotein akan masuk dalam studi ini. Model regresi logistik digunakan dalam analisis kami. Dari 24.451 responden, studi kami menunjukkan mayoritas berusia <55 tahun (73,9%), perempuan (62,2%), dengan proporsi penderita stroke serta proporsi sindrom metabolik adalah 1,2%, dan 24,4%. Studi ini memperlihatkan adanya hubungan antara sindrom metabolik dan kejadian stroke (aPOR: 2,4; 95% CI: 1,9-3,1). Dengan menangani sindrom metabolik pada penduduk ≥ 15 tahun di Indonesia, diharapkan pengendalian stroke dapat optimal.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Dwi Yulianto, M. F., Miko Wahyono, T. Y., & Helda, H. (2023). Sindrom Metabolik dan Kejadian Stroke pada Penduduk Berusia ≥ 15 Tahun di Indonesia: Analisis Data Riskesdas 2018. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 7(1), 59. https://doi.org/10.7454/epidkes.v7i1.6959