Gaya Kepemimpinan Presiden Joko Widodo Dalam Perspektif Sistem Pertahanan Negara Sebagai Upaya Menghadapi Ancaman Asimetrik Abad 21

  • Hapsari S
N/ACitations
Citations of this article
169Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstract:The national defense system requires systematic management which is required to be able to answer the dynamic challenges of the times. This defense system synergizes military and non-military components with both skill and cultural backgrounds. In the current era of globalization and the advancement of information technology, as well as the interaction between nations and countries that result in the exchange of cultural values, Indonesia needs national leadership who are competent and able to balance the threats facing the country. In the context of Indonesia-ness, this country needs national leadership that is able to bring the nation and state to national goals. With proportional defense policies taken by current state leaders, and the leadership style inherent in the leader, it is expected to be able to prioritize deliberation and participatory policies in Indonesia, so as to be able to provide Defense operations that are universal by involving all elements owned by the Indonesian nation. Indonesia needs leaders who have the ability to multi-skills and good communication skills in transforming policies that can accommodate diversity in managing the national defense system. Thus this paper tries to explain based on the consideration of various developments in the strategic situation. The state needs national leadership that is able to bring Indonesia through all forms of threats of interference, obstacles and challenges in delivering the Indonesian people and nation to enter a just and prosperous global era in the unity of the sovereignty of the Republic of Indonesia.Keywords: National Defense, Strategic Leadership, Leadership Style, Asymmetric Threats. Abstrak: Sistem pertahanan negara memerlukan pengelolaan sistematis yang diisyaratkan mampu  menjawab tantangan dinamis zaman. Sistem pertahanan ini mensinergiskan komponen militer dan non militer dengan latar belakang skill maupun kultural. Di era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi saat ini, serta interaksi antar bangsa dan negara yang menghasilkan pertukaran nilai-nilai budaya, Indonesia memerlukan kepemimpinan nasional yang kompeten dan mampu mengimbangi ancaman yang dihadapi negara. Dalam konteks keindonesiaan, negara ini membutuhkan kepemimpinan nasional yang mampu membawa bangsa dan negara kepada tujuan nasional. Dengan proposional kebijakan pertahanan yang diambil pemimpin negara saat ini, dan gaya kepemimpinan yang melekat pada diri pemimpin diharapkan mampu mengedepankan musyawarah dan partisipatif  dalam kebijakan  Pertahanan Indonesia, sehingga mampu memberikan operasional Pertahanan yang bersifat semesta dengan melibatkan seluruh elemen yang dimiliki bangsa Indonesia. Indonesia memerlukan pemimpin yang memiliki kemampuan multi skill dan kemampuan komunikasi yang baik dalam mentransformasikan kebijakan yang dapat mengakomodir keberagaman dalam mengelola sistem pertahanan negara. Dengan demikian tulisan ini mencoba menjelaskan berdasar atas pertimbangan berbagai perkembangan situasi strategis. Negara membutuhkan  kepemimpinaan nasional yang mampu membawa Indonesia melalui segala bentuk ancaman  gangguan, hambatan dan tantangan dalam menghantarkan masyarakat dan bangsa Indonesia untuk memasuki era global yang adil dan makmur dalam kesatuan kedaulatan Negara Kesatuan republik Indonesia.Kata Kunci: Pertahanan Negara, Kepemimpinan Stratejik, Gaya Kepemimpinan, Ancaman asimetrik.

Cite

CITATION STYLE

APA

Hapsari, S. (2018). Gaya Kepemimpinan Presiden Joko Widodo Dalam Perspektif Sistem Pertahanan Negara Sebagai Upaya Menghadapi Ancaman Asimetrik Abad 21. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-i, 5(2), 139–146. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v5i2.9410

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free