Konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian yang semakin meningkat khususnya di Indonesia telah berdampak kepada banyaknya pengembangan model pertanian yang tidak lagi bergantung kepada lahan atau areal pertanian yang luas. Model pertanian hidroponik saat ini menjadi salah satu teknologi pertanian moderen yang mudah dikembangkan tanpa bergantung kepada lahan. Hal ini dikarenakan hidroponik merupakan model pertanian yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanamnya, akan tetapi tanaman hanya dialiri cairan nutrisi melalui akar tanaman. Kebun hidroponik pada umumnya menggunakan instalasi pipa jenis paralon untuk mengaliri nutrisi dengan menggunakan pompa sebagai metode irigasinya. Di samping itu, pada kebun hidroponik juga diharuskan untuk dilakukan pengecekan kadar nutrisi secara berkala pada angka 560-840 ppm. Hal ini dikarenakan kadang ppm nutrisi akan berpengaruh kepada tanaman hidroponik apabila angkanya berada di luar range tersebut. Masalahnya adalah pengelola kebun diharuskan melakukan pengontrolan kadar nutrisi tersebut sebanyak 2 kali dalam sehari, yaitu pagi dan sore, dimana hal ini tentu sangat merepotkan pengelola kebun. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan pengembangan teknologi monitoring kebun hidroponik berbasis teknologi IoT yang dapat memberikan laporan kadar nutrisi melalui smartphone. Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu aplikasi yang dikembangkan mampu mengontrol kondisi kebun hidroponik secara real time. Di samping itu, melalui penggunaan teknologi solar panel kebun hidroponik juga mampu disuplai tenaga listrik untuk operasionalnya tanpa harus bergantung dengan suplai listrik dari PLN
CITATION STYLE
FNU, K. (2022). Aplikasi Internet Of Things Monitoring Kebun Hidroponik Model Nft Menggunakan Panel Solar. Jurnal TIKA, 7(2), 121–128. https://doi.org/10.51179/tika.v7i2.1263
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.