ABSTRAKPertambahan jumlah penduduk adalah salah satu factor naiknya jumlah timbulan sampah. Berdasarkan data tahun 2021 total sampah perhari sebanyak 218 ton dan 48% adalah sampah rumah tangga. .Limbah organik hasil buangan dari pemukiman penduduk diantaranya terdiri dari berbagai macam sayur-sayuran dan buah-buahan. Sistem pengelolaan sampah yang dibuat hanya terbatas pada membuang atau mengumpulkan sampah jauh dari pemukiman. Meskipun saat itu material dari plastik sendiri masih jarang dan komposisi sampah masih didominasi sampah sisa makanan (organik), tingkat produksi sampah yang masif dan dengan frekuensi yang tinggi membuat sampah-sampah tersebut tidak punya cukup waktu untuk bisa terurai secara alami.Limbah organik dari rumahtangga dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi pakan ternak diantaranya adalah batang pisang, kangkung, kubis, kecambah kacanghijau, daun jagung dan kulit jagung. Program pengabdian ini dilaksanakan selama bulan Juli – Agustus 2023 di Kelurahan Sikumana, tujuan darikegiatan PKM kali ini adalahpengolahan sampahorganik menjadi pakan ternak babi. Kegiatan Pengabdian dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan pembuatan pakan ternak dengan bahan baku limbah organik yang ada diekitar masyarakat. Hasil fermentasi pakan ternak berwarna kecoklatan dan tidak berbau, yang menunjukkan bahwa fermentasinya berhasil. Kegiatan pengabdian berjalan dengan baik dan sistematis, partisipasi dari mitra juga aktif dan sangat antusias. Kegiatan pelatihan ini memberikan ilmu dan pengetahuan baru yang sangat bermanfaat bagi mitra dalam hal perkembangbiakan ternak babi dan pemberian pakan ternak babi yang tepat. Kata Kunci: sampahorganik; pakan ternak; kelurahan sikumana. ABSTRACTThe increase in population is one of the factors for the increase in the amount of waste generation. Based on data for 2021, the total waste per day is 218 tons and 48% is household waste. Organic waste resulting from the disposal of residential areas consists of various kinds of vegetables and fruits. The waste management system created is limited to disposing or collecting waste far from settlements. Even though at that time the plastic material itself was still rare and the composition of waste was still dominated by (organic) food waste, the massive level of waste production and the high frequency meant that the waste did not have enough time to decompose naturally. Organic waste from households can be utilized and processed into animal feed including banana stems, kale, cabbage, green bean sprouts, corn leaves and corn husks. This service program is carried out from July to August 2023 in the Sikumana Village, the purpose of this PKM activity is processing organic waste into pig feed. Service activities are carried out in the form of counseling and training in the manufacture of animal feed with organic waste raw materials that exist around the community. The results of fermented animal feed are brownish in color and odorless, indicating that the fermentation was successful. Service activities run well and systematically, participation of partners is also active and very enthusiastic. This training activity provides new knowledge and knowledge that is very useful for partners in terms of pig breeding and proper feeding of pigs. Keywords: organic waste; animal feed; sikumana village.
CITATION STYLE
De Rozari, P., Kleden, M. A., Boimau, K., & Aryanta, I. M. S. (2023). PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN SIKUMANA. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 7(3), 1974. https://doi.org/10.31764/jpmb.v7i3.17257
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.