Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini sedang mengalami situasi darurat sampah yang disebabkan karena ditutupnya Tempat Pembuagan Sampah Terpadu (TPSP) Piyungan, Bantul akibat sudah tidak mampu menampung lagi tumpukan sampah. Belum adanya kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah secara mandiri menjadikan masyarakat sangat bergantung pada TPST Piyungan untuk membuang sampah rumah tangga. Darurat sampah berpotensi menyebabkan masalah kesehatan lingkungan dan gangguan kesehatan masyarakat.Upaya pemberdayaan masyarakat tentang pengolahan sampah bertujuan memicu kesadaran, kemauan, potensi, dan kemampuan masyarakat. Langkah pemberdayaan terdiri dari kegiatan pemapaparn masalah kesehatan, Community Self Survey (CSS), pelatihan kader, dan desiminasi kader. Pemberdayaan dilakukan dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan pemilahan sampah dan pembuatan kompos dari embert bekas. Hasil dari pemberdayaan masyarakat menunjukan bahwa kader kesehatan dapat melakukan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat. Sejalan dengan hasil kegiatan, upaya pemberdayaan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk mengolah sampah secara mandiri dimulai dari tingkat rumah tangga.
CITATION STYLE
Fauzana, F., Taskiah, L., Ryan F, M., Shufa Hidayah, M., Muhja, N. M., Rois, I., & Kasjono, H. S. (2024). Pemberdayaan Masyarakat Dengan Pembuatan Komposter Di Dusun Randubelang, Bangunharjo. Jurnal Masyarakat Madani Indonesia, 3(1), 9–19. https://doi.org/10.59025/js.v3i1.176
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.