Toleransi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum) Terhadap Suhu Tinggi Berdasarkan Kemampuan Berproduksi di Dataran Medium

  • Djuariah D
  • Handayani T
  • Sofiari E
N/ACitations
Citations of this article
77Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Produksi dan produktivitas tanaman kentang menjadi salah satu yang terdampak oleh kenaikan suhu akibat pemanasan global. Untuk itu, diperlukan upaya adaptasi budidaya dengan penggunaan kultivar yang toleran terhadap suhu tinggi. Penelitian untuk melihat toleransi tanaman kentang terhadap suhu tinggi telah dilakukan di dataran medium Majalengka (550 m dpl), pada bulan September sampai November 2014. Sepuluh klon, yaitu Klon 1 (397077.16), Klon 2 (397073.7), Klon 3 (392781.1), Klon 4 (391846.5), Klon 5 (395195.7), Klon 6 (394613.139), Granola, Atlantik, Merbabu-17 dan Tenggo,  ditanam menggunakan rancangan acak kelompok, 3 kali ulangan, dengan sistem doble row. Hasil penelitian menunjukkan Klon 5 toleran  terhadap suhu tinggi di dataran medium Majalengka dan mampu berproduksi dengan baik, ditunjukkan dengan rerata produksi ubi yang mencapai 430 gram per tanaman, rerata jumlah ubi 8,70 ubi per tanaman dan perkiraan hasil yang mencapai 19,37 ton per hektar. Klon 5 ini memiliki keunikan dibandingkan klon-klon lainnya pada karakter batang yang berwarna hijau keunguan, ubi berbentuk oval memanjang dengan kulit dan daging yang berwarna putih. Berdasarkan keunggulan yang dimiliki oleh Klon 5 di pengujian ini, maka Klon 5 dapat direkomendasikan sebagai klon unggul di dataran medium dan dapat dimanfaatkan dalam program pemuliaan tanaman kentang untuk tujuan ketahanan terhadap suhu tinggi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Djuariah, D., Handayani, T., & Sofiari, E. (2017). Toleransi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum) Terhadap Suhu Tinggi Berdasarkan Kemampuan Berproduksi di Dataran Medium. Jurnal Hortikultura, 27(1), 1. https://doi.org/10.21082/jhort.v27n1.2017.p1-10

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free