Proses belajar mengajar yang berlangsung membuat peserta didik mudah bosan dan cenderung tidak tertarik belajar menggunakan Buku Gegladhen Bahasa Jawa maupun mendengar cerita Punokawan dari guru, karena tidak bisa membaca dan melihat langsung gambaran jalan cerita Punokawan, sehingga menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran. . Berdasarkan latar belakang yang telah ditemukan, dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana kelayakan sumber belajar Buku CEKAWAN (Cerita Punokawan) untuk Siswa Sekolah Dasar? Bagaimana keterbacaan guru dan peserta didik terhadap sumber belajar Buku CEKAWAN (Cerita Punokawan) untuk Siswa Sekolah Dasar? Pendekatan penelitian ini termasuk penelitian Research and Development (RD).Menurut (Sugiyono, 2016), Research and Development (RD) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.Peneleitian ini bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan produk.Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sumber belajar berupa Buku CEKAWAN (Cerita Punokawan) Untuk Siswa Sekolah Dasar.Penelitian ini mengacu pada rancangan penelitian dan pengembangan modifikasi dari model pengembangan menurut Borg and Gall. Hasil penelitian dan pengembangan produk yang dihasilkan adalah buku CEKAWAN (Cerita Punokawan) untuk Siswa Sekolah Dasar. Hasil validasi kelayakan sumber belajar penilaian dari 6 validator, Ahli materi 78.66%, Ahli bahasa 82.22%, dan Ahli media 77.33% dikategorikan “LAYAK”. Hasil uji coba keterbacaan 10 peserta didik dan 3 guru kelas, guru kelas 93.81%, peserta didik 97%, dikategorikan “LAYAK”, dan dapat dijadikan sumber belajar tambahan mata pelajaran bahasa Jawa bab cerita wayang Punokawan.
CITATION STYLE
Nova Sulistiani, F., Widiastuti, S., & Fauzi, A. (2022). PENGEMBANGAN BUKU CEKAWAN (CERITA PUNOKAWAN) UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR. Jurnal Pendidikan Indonesia : Teori, Penelitian, Dan Inovasi, 2(5). https://doi.org/10.59818/jpi.v2i5.338
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.