LATAR BELAKANGPandemi COVID-19 merupakan masalah kesehatan dunia. Di masa pandemi dengan kasus yang semakin bertambah membuat media sosial menjadi salah satu sumber informasi mengenai COVID-19. Penggunaan media sosial yang bijak sangat efektif untuk menyebarkan informasi dan pengetahuan mengenai pandemi COVID-19, sehingga membantu masyarakat untuk melakukan pencegahan COVID-19. Penelitian ini bertujuan menilai hubungan penggunaan media sosial dan pengetahuan COVID-19 pada dewasa muda. METODEMetode penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional, sampel penelitian sebanyak 240 responden, memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner online pada bulan Mei-Juli 2021 di Kelurahan Rorotan Jakarta Utara. Analisis data dilakukan dengan uji Chi-square dan Fisher's exact dengan tingkat kemaknaan p<0.05. HASILRerata usia responden 26.8 ± 6.4 tahun didominasi oleh perempuan (65.4%). Responden berpendidikan tinggi sebanyak 95.8%, berpengetahuan baik mengenai COVID-19 sebanyak 54.2%, tingkat penggunaan media sosial tinggi sebanyak 57.9%. Responden dengan tingkat penggunaan media sosial tinggi dan berpengetahuan baik mengenai COVID-19 sebanyak 56.8%. Tidak terdapat hubungan antara penggunaan media sosial, umur, dan pendidikan dengan pengetahuan COVID-19. Terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan pengetahuan COVID-19. KESIMPULANPenggunaan media sosial tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan COVID-19 pada masyarakat dewasa muda. Dibutuhkan media komunikasi lainnya untuk mengedukasi masyarakat dalam upaya pencegahan COVID-19.
CITATION STYLE
Raina, N. N., & Kartini, K. (2021). Penggunaan media sosial tidak berhubungan dengan pengetahuan mengenai COVID-19 pada masyarakat dewasa muda. Jurnal Biomedika Dan Kesehatan, 4(3), 90–98. https://doi.org/10.18051/jbiomedkes.2021.v4.90-98
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.