Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor risiko karakteristik pekerja, pekerjaan dan kadar total partikel terhisap gangguan fungsi paru pada pekerja pengecatan mobil. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah pekerja pengecatan mobil di kota Palu. Sample sebanyak 96 orang dengan pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data status merokok, jumlah rokok per hari, masa kerja, jumlah jam kerja dan pemakaian masker. Penliti juga menggunakan spirometer untuk mengukur variabel fungsi paru dengan tipe Datospir Mod 120B. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pemakaian masker dengan fungsi paru (p-value=0,021) dengan kekuatan hubungan yang lemah (koefisien Phi ϕ = 0,23); adanya hubungan antara masa kerja dengan fungsi paru (p-value=0,015) dengan kekuatan hubungan yang lemah (koefisien Phi ϕ = 0,28) dan rasio prevalensi 3,33 (95% CI = 1,33-8,36); sedangkan faktor kebiasaan merokok, jumlah jam kerja dan penggunaan masker tidak berhubungan dengan fungsi paru. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan masker dan masa kerja merupakan faktor risiko gangguan paru. Sehingga pekerja disarankan menggunakan masker dan mengatur jam kerja untuk mencegah risiko gangguan paru
CITATION STYLE
Politon, F. V. M., & Christine. (2020). FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA BENGKEL PENGECATAN MOBIL DI KOTA PALU. Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan, 12(1), 28–33. https://doi.org/10.33860/jik.v12i1.11
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.