Penyakit TB paru merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian, Penyebabnya adalah rendahnya dukungan pemerintah,kader yang kurang sosialisasi dan pendekatan dari masyarakat dan sikap malu dari penderita TB paru untuk melakukan pengobatan di fasilitas pelayanan kesehatan.Di Kabupaten Bengkalis Puskesmas sudah memiliki kader namun belum berjalan secara maksimal hal ini terlihat dengan peningkatan angka kejadian penderita TB paru setiap tahunnya walaupun tidak mengalami peningkatan yang signifikan hal ini disebabkan belum adanya kesadaran Masyarakat.Di Kabupaten Bengkalis UPT Puskesmas dan Dinas Kesehatan dalam penanggulangan dan Pencegahan Tb belum terlaksana dengan baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimanakah implementasi advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial (AKMS) dalam pencegahan dan penanggulangan TB Paru di Kabupaten bengkalis tahun 2017.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman terhadap advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial (AKMS) dalam pencegahan dan penanggulangan TB paru dikabupaten bengkalis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2017 di UPT Puskesmas Kabupaten Bengkalis yaitu UPT Puskesmas Bengkalis, UPT Puskesmas Selatbaru, UPT Puskesmas Pematang Duku dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis. Analisis data dengan cara triagulasi sumber, metode dan data. Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah belum berperan dalam advokasi, komunikasinya belum maksimal dan mobilisasi sosial dalam pencegahan TB paru belum dilaksanakan dengan baik karena terkait dengan masalah dana yang masih kurang. Disarankan bagi dinas kesehatan melakukan kebijakan untuk dapat melakukan advokasi pada pihak pemerintah dan bagi puskesmas agar dapat melakukan Pelatihan dan penyuluhan, serta kerjasama dengan unit kesehatan lainnya. Penyakit TB paru merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian, Penyebabnya adalah rendahnya dukungan pemerintah,kader yang kurang sosialisasi dan pendekatan dari masyarakat dan sikap malu dari penderita TB paru untuk melakukan pengobatan di fasilitas pelayanan kesehatan.Di Kabupaten Bengkalis Puskesmas sudah memiliki kader namun belum berjalan secara maksimal hal ini terlihat dengan peningkatan angka kejadian penderita TB paru setiap tahunnya walaupun tidak mengalami peningkatan yang signifikan hal ini disebabkan belum adanya kesadaran Masyarakat.Di Kabupaten Bengkalis UPT Puskesmas dan Dinas Kesehatan dalam penanggulangan dan Pencegahan Tb belum terlaksana dengan baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimanakah implementasi advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial (AKMS) dalam pencegahan dan penanggulangan TB Paru di Kabupaten bengkalis tahun 2017.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman terhadap advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial (AKMS) dalam pencegahan dan penanggulangan TB paru dikabupaten bengkalis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2017 di UPT Puskesmas Kabupaten Bengkalis yaitu UPT Puskesmas Bengkalis, UPT Puskesmas Selatbaru, UPT Puskesmas Pematang Duku dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis. Analisis data dengan cara triagulasi sumber, metode dan data. Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah belum berperan dalam advokasi, komunikasinya belum maksimal dan mobilisasi sosial dalam pencegahan TB paru belum dilaksanakan dengan baik karena terkait dengan masalah dana yang masih kurang. Disarankan bagi dinas kesehatan melakukan kebijakan untuk dapat melakukan advokasi pada pihak pemerintah dan bagi puskesmas agar dapat melakukan Pelatihan dan penyuluhan, serta kerjasama dengan unit kesehatan lainnya.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Nazifah, N. (2021). IMPLEMENTASI ADVOKASI, KOMUNIKASI DAN MOBILISASI SOSIAL (AKMS) DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TB PARU. Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences), 9(2), 71–78. https://doi.org/10.35328/kesmas.v9i2.1050