Abstrak Stagnasi Pendidikan di Desa Bagan Kuala masih menjadi permasalahan serius yang disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya adalah kurangnya komunikasi di dalam keluarga untuk mendorong ana-anak mereka untuk melanjutkan pendidikan. Pendidikan masih dianggap tidak memberi dampak yang signifikan dalam kehidupan keluarga nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis relasi kuasa dalam komunikasi keluarga nelayan pada kasus stagnasi pendidikan di Desa Bagan Kuala serta menganalisis kasus stagnasi pendidikan pada anak di Desa Bagan Kuala. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study) serta paradigma konstruktivisme dengan menggunakan Teori Skema Hubungan Keluarga sebagai referensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya relasi kuasa yang terjadi pada keluarga nelayan dipegang oleh ayah sebagai pemegang kendali penuh dalam menentukan masa depan anak termasuk pendidikan. Kasus stagnansi pada anak di Desa Bagan Kuala disebabkan oleh orang tua dan anak yang tidak memiliki kemauan dan kuat dalam melanjutkan pendidikan. Orang tua dengan latar belakang rata-rata pendidikan sekolah dasar menjadi salah satu faktor yang membuat orang tua beromindset bahwa pendidikan tidak begitu menjadi sebuah prioritas. Hal ini diperburuk dengan sikap anak yang juga tidak memiliki kemauan kuat dalam melanjutkan sekolah. Pada akhirnya anak-anak tersebut tidak mampu menyelesaikan pendidikan setara SMP dan bahkan ada yang tidak menyelesaikan pendidikan dasar. Kata Kunci : Komunikasi Keluarga, Stagnansi Pendidikan, Relasi Kusa, Keluarga Nelayan
CITATION STYLE
Zuhdi, A., Sarmiati, & Ernita Arif. (2023). Komunikasi Keluarga Pada Kasus Stagnasi Pendidikan Keluarga Nelayan. Jurnal Audiens, 4(3), 454–467. https://doi.org/10.18196/jas.v4i3.120
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.