Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dengan orang lain. Interaksi tersebut disebabkan oleh penyesuaian diri individu. Dalam rentang kehidupan manusia terdapat suatu masa yang di dalamnya manusia mengalami perubahan secara fisik, mental, maupun sosial. Masa tersebut adalah masa remaja. Pada masa remaja individu dihadapkan pada berbagai macam hal yang belum pernah dihadapi sebelumnya sehingga hal ini membutuhkan penyesuaian diri. Penyesuaian diri biasanya dipengaruhi oleh pola asuh orang tua pada individu. Ketika seseorang menempatkan dirinya sebagai orang tua biasanya ia akan merasa setiap hal yang ia inginkan adalah hal terbaik untuknya, sehingga membuat orang tua menerapkan beberapa aturan dalam hidup anak bahkan tanpa memberi anak ruang untuk berpendapat. Biasanya hal ini mengakibatkan orang tua bersikap otoriter pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara pola asuh otoriter terhadap penyesuaian diri remaja. Responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 80 orang yang berada pada usia remaja, metode pengumpulan data menggunakan angket/ kuesioner yang terdiri dari dua bagian, yaitu pada bagian ini berisi pernyataan yang nantinya digunakan untuk melihat bagaiamana pola asuh orang tua dna pada bagian dua terdapat pernyataan yang digunakan untuk melihat penyesuaian diri remaja. Data yang didapat diolah menggunakan SPSS dengan rumus korelasi product moment. Setelah dianalisis diperoleh nilai rhitung sebesar 0,05, sedangkan rtabel = 0,220. Sehingga 0,05 < 0,220 dan dinyatakan signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pola asuh otoriter terhadap penyesuaian diri remaja.
CITATION STYLE
Audyna, R. (2022). Hubungan Pola Asuh Otoriter Terhadap Penyesuaian Diri Remaja. Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development, 4(2), 136–139. https://doi.org/10.38035/rrj.v4i2.445
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.