Pertumbuhan pemukiman menjadi penyebab utama perkembangan kota yang kurang sehat dan cenderung terjadi penyimpangan dalam penggunaan lahan. Konversi lahan pertanian menjadi ekosistem urban berupa perumahan, dan pemukiman berdampak pada daerah resapan air yang berkurang sehingga dapat menyababkan banjir dan erosi tanah. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menyelenggarakan reboisasi pada lahan hanian baru di wilayah Solo atau Surakarta. Kegiatan dilaksanakan di Tegal Asri RT 03/ RW 17, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta dengan mitra Kelompok Wanita Tani (KWT) Amara Gardenia, Kelurahan Banjarsari. Metode pengabdian masyarakat dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu: 1) sosialisasi budidaya mangga, 2) simulasi penanaman, pemeliharaan tanaman dan pembagian benih mangga, 3) evaluasi penanaman benih sambung pucuk mangga. Hasil kegiatan pengabdian ini menambah pengetahuan masyarakat terkait pemanfaatan lahan untuk budidaya tanaman manga dan konversi lingkungan. Budidaya tanaman mangga telah dilakukan masyarakat dengan penanaman bibit dari sambung pucuk. Teknologi produksi tanaman mangga bertujuan untuk mendukung lingkungan serta timbulnya motivasi masyarakat khususnya dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) khususnya bidang pertanian yang terbukti adanya peran aktif KWT selama pelaksanaan pengabdian. Kata kunci: budidaya, perkotaan, perbanyakan vegetative, sosialisasi ABSTRACT The growth of settlements is the main cause of unhealthy urban development and tends to occur in irregularities in land use. The conversion of agricultural land into urban ecosystems in the form of housing and settlements has an impact on reduced water catchment areas so that it can cause flooding and soil erosion. This service activity aims to organize reforestation on new hanian lands in the Solo or Surakarta area. The activity was carried out in Tegal Asri No.03/17, Banjarsari Village, Banjarsari District, Surakarta City with the partner of the Women Farmers Group (WFG) Amara Gardenia, Banjarsari Village. The community service method is divided into three activities, namely: 1) socialization of mango cultivation, 2) simulation of planting, plant maintenance and distribution of mango seeds, 3) evaluation of planting mango shoot grafting seeds. The results of this service activity increase public knowledge regarding land use for manganese cultivation and environmental conversion. Mango cultivation has been carried out by the community by planting seedlings from shoot grafting. Mango production technology aims to support the environment and the emergence of community motivation, especially in the development of Science and Technology in the agricultural sector which is proven by the active role of Women Farmers Group during the implementation of service. Keywords: cultivation, urban, vegetative propagation, socialization
CITATION STYLE
Supriyono, S., Sri Budiastuti, M. T., Nyoto, S., & Nurmalasari, A. I. (2022). SOSIALISASI DAN PENERAPAN REBOISASI TANAMAN MANGGA DI PERKOTAAN. LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(2), 24. https://doi.org/10.25077/logista.6.2.24-31.2022
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.