MEDIA MASSA DAN RUANG PUBLIK (Public sphere), SEBUAH RUANG YANG HILANG

  • Tricana D
N/ACitations
Citations of this article
193Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Ruang publik dipahami sebagai ruang kehidupan Meminjam konsep Habermas tentang ruang publik (public sphere), bahwa manusia selalu berada dalam ruang kehidupan. Dalam ruang hidup tersebut ada proses interaksi dan komunikasi dengan sesama dalam sebuah ruang pula, inilah yang disebut ruang publik. Habermas mengatakan, semua wilayah atau ruang kehidupan sosial yang memungkinkan adanya terbentuk pendapat umum (public opinion) dapat dipahami sebagai ruang public. Berkaca pada pemikiran Habermas, posisi media massa awalnya menjadi sarana atau distribusi informasi dalam ruang publik. Media massa menjadi katarsis (perekat) kepentingan yang berjalan dalam logika ruang publik. Sehingga, posisi media massa masih sebagai perpanjangan tangan dari manusia; dalam konteks ruang publik tentu saja pemerintah dan masyarakat, karena itu apakah bisa dikatakan ruang public adalah sebuah ruang yang hilang, hanya kita sendiri yang bisa menjawab.

Cite

CITATION STYLE

APA

Tricana, D. W. (2013). MEDIA MASSA DAN RUANG PUBLIK (Public sphere), SEBUAH RUANG YANG HILANG. ARISTO, 1(1), 8. https://doi.org/10.24269/ars.v1i1.1538

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free