Keberadaan gulma dapat menyebabkan penurunan produksi dan kerusakan pada tanaman kopi. Umumnya petani mengendalikan gulma menggunakan herbisida sintetis yang mengandung senyawa glifosat yang memiliki sifat toksik bagi kopi. Oleh karena itu, alternatif lain yang dapat digunakan adalah herbisida nabati yang mengandung senyawa alelokimia (alelopati). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis herbisida nabati yang terbaik dari tumbuhan rimpang alang-alang (Imperata cylindrica (L.) P. Beauv.), brandjangan (Rottboellia cochinchinensis (Lour.) W.D. Clayton), dan lampuyangan (Panicum repens L.) untuk pengendalian gulma di pertanaman kopi. Penelitian ini dilaksanakan di lahan praktikum tanaman kopi belum menghasilkan dan Laboratorium Analisis Politeknik Negeri Lampung pada Oktober - Desember 2022. Penelitian ini menggunakan RAK faktor tunggal dengan 6 ulangan. Perlakuan nya yaitu B0 = kontrol, B1 = ekstrak rimpang alang-alang, B2 = brandjangan, dan B3 = lampuyangan. Volume semprot sebanyak 660 ml.plot-1 dengan konsentrasi ekstrak herbisida 16%, Jika berbeda nyata di uji lanjut BNT 5%. Variabel penelitian terdiri dari identifikasi gulma, jumlah gulma, jenis gulma, Summed Dominance Ratio (SDR), tingkat kematian gulma, dan bobot kering gulma. Temuan dari penelitian ini adalah herbisida nabati ekstrak rimpang alang-alang, brandjangan, dan lampuyangan dengan konsentrasi 16%, tidak berbeda nyata pada pengendalian gulma di pertanaman kopi karena dengan konsentrasi 16% tidak memberikan dampak yang fatal pada gulma.
CITATION STYLE
Hidayat, K. A., Riniarti, D., Widiyani, D. P., & Sukmawan, Y. (2023). UJI EFEKTIVITAS HERBISIDA NABATI EKSTRAK RIMPANG ALANG-ALANG (Imperata cylindrica (L.) P. Beauv.), BRANDJANGAN (Rottboellia cochinchinensis (Lour.) W.D. Clayton), DAN LAMPUYANGAN (Panicum repens L.) PADA GULMA DI PERTANAMAN KOPI. Jurnal Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture), 7(2), 168–179. https://doi.org/10.35760/jpp.2023.v7i2.9331
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.