Situs memori sebagai representasi: Filsafat Jawa dan nilai pendidikan karakter dalam Film Ziarah (2017)

Abstract

Film merupakan produk kebudayaan populer yang merepresentasikan dan mengonstruksikan kehidupan suatu masyarakat. Pandangan mimetik ini mengimplikasikan kedudukan film sebagai rekaman atau cerminan atas realitas sosial kemasyarakatan. Film Ziarah (2017) adalah film bergenre drama yang mengisahkan tokoh Mbah Sri, seorang perempuan berusia 95 tahun, yang mencari suaminya karena tidak kunjung pulang dan/atau tidak berkabar setelah berpamitan mengikuti perang Agresi Militer II tahun 1948. Film ini sepenuhnya mendasarkan alur cerita pada Mbah Sri sebagai pewaris ingatan terhadap peristiwa kesejarahan yang dialami suaminya. Kecenderungan ini merepresentasikan pandangan Mbah Sri mengenai filsafat Jawa dan nilai pendidikan karakter yang diyakininya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis deskriptif melalui teknik analisis hermeneutika Paul Ricoeur. Hasil penelitian dipaparkan sebagai berikut. Pertama, film Ziarah (2017) mengartikulasikan filsafat sangkan paran ning dumadi sebagai keyakinan atas posisi manusia di bumi yang bersifat sementara melalui proyeksi perjalanan tokoh Mbah Sri selama mencari mendiang suami. Kedua, film Ziarah (2017) menekankan peristiwa Agresi Militer II tahun 1948 sebagai memori sosial-kolektif sehingga nilai nasionalisme dan patriotisme terkandung di dalamnya. Ketiga, pendidikan karakter yang tercermin dalam film Ziarah (2017) didominasi oleh proses peneladanan budi pekerti pemimpin bangsa, tokoh sejarah, dan kebudayaan suatu daerah.