H utan gambut merupakan cadangan karbon yang penting. Saat ini keberadaan hutan rawa gambut semakin terancam oleh ekpansi HTI pulp, sehingga penelitian tentang perubahan kandungan C dan nilai ekonominya penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui perubahan simpanan C pada konversi hutan rawa gambut menjadi HTI pulp, dan (2) mendapatkan nilai ekonomi karbon pada hutan alam gambut dan hutan tanaman industri pulp. Kandungan C dikuantifikasi dengan persamaan alometrik, dan nilai ekonomi C dihitung dengan pendekatan penerimaan ekonomi proyek REDD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi hutan gambut bekas tebangan dan sekunder menyebabkan penurunan kandungan C vegetasi masing-masing sebesar 103,53 ton/ha/th dan 61,02 ton/ha/th. Sedangkan konversi pada hutan gambut terdegradasi menyebabkan peningkatan kandungan karbon vegetasi sebesar 22,47 ton/ha/th. Nilai ekonomi HTI pulp diperoleh sebesar Rp 15,56 juta/ha. Proyek REDD HTI pulp dari hutan terdegradasi menyebabkan peningkatan nilai ekonomi sebesar 20,21% dan 51,13% untuk harga satuan kompensasi US$ 9 dan 12/tCO -e. Proyek REDD pada hutan gambut 2 bekas tebangan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dari HTI pulp pada harga satuan kompensasi US$ 9.00/tCO -e dan US$ 12/tCO -e pada skenario UP PAN-KARBON dengan konservasi maupun 22 PHPL. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa karbon dari hutan gambut lebih bernilai ekonomi dibandingkan dengan pengusahaanHTI pulp
CITATION STYLE
Rochmayanto, Y., Darusman, D., & Rusolono, T. (2010). PERUBAHAN KANDUNGAN KARBON DAN NILAI EKONOMINYA PADA KONVERSI HUTAN RAWA GAMBUT MENJADI HUTAN TANAMAN INDUSTRI PULP. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 7(2), 93–106. https://doi.org/10.20886/jpht.2010.7.2.93-106
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.