Pesawat 19 penumpang dapat dimodifikasi menjadi pesawat amfibi dengan memberikannya perangkat apung berupa float. Penggunaan float sangat menguntungkan karena tidak banyak merubah konfigurasi badan pesawat, namun massa dan desain float yang harus disesuaikan agar performa pesawat tidak berkurang. Impact antara air dan struktur float dapat menimbulkan beban kritis atau bahkan menyebabkan kerusakan struktur. Tujuan dari penelitian ini antara lain mengoptimisasi arah serat komposit dengan membandingkan empat susunan arah serat dengan melihat hasil kriteria kegagalan Tsai-Hill. Selain itu, simulasi metode elemen hingga dilakukan dalam kondisi simulasi statis untuk mengetahui respon struktur float dengan material Carbon-epoxy akibat pembebanan statik berdasarkan variasi beban pressure saat mendarat serta mengetahui pengaruh dari ketebalan komposit terhadap pressure distribution yang diterapkan pada permukaan bawah float. Dari analisis, didapat arah serat yang paling optimal adalah [0o2/45o2/-45o2/90o2]s dengan ketebalan komposit 2 mm. Perpindahan terbesar ada di bagian belakang float. Pada kondisi beban pressure saat VS0 tegangan yang diterima 202.422 MPa. Saat VREF tegangan yang diterima 352.927 MPa. Ketika kecepatan 70 Knot tegangan yang diterima semakin besar yakni 437.876 MPa dengan nilai Tsai-Hill 0.2622. Hal tersebut menandakan Carbon-epoxy sangat ideal untuk digunakan sebagai material float karena ketahanan terhadap tegangan tinggi.
CITATION STYLE
Dwi Juniarsah, F., Sitompul, S. A., & Yuniarti, E. (2023). SIMULASI NUMERIK FLOAT PESAWAT 19 PENUMPANG DENGAN STRUKTUR CARBON-EPOXY COMPOSITE KETIKA LANDING DI PERMUKAAN AIR. Jurnal Teknologi Kedirgantaraan, 8(1), 27–37. https://doi.org/10.35894/jtk.v8i1.67
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.