Dinamika masyarakat dan kemajuan teknologi menuntut aktivitas dakwah tidak hanya menggunakan cara-cara konvensional, berhadapan langsung dengan audiens dakwah, namun bergeser pada pemanfaaatan media digital sebagai instrument keberlangsungan dakwah di era sekarang tidak terlepas apakah itu berlaku untuk diri sendiri, keluarga, ataupun masyarakat dan bangsa. Artikel ini diharapkan memperluas pengetahuan terkhusus pada tema objek atau sasaran dakwah dalam Al-quran: diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa. Metode yang digunakan adalah library research yaitu dengan mengumpulkan data yang berkaitan dengan tema pembahasan dan permasalahan yang diambil dari sumber-sumber kepustakaan. Ada dua subtansi pokok sasaran dakwah: a). diri sendiri, yaitu: berilmu dan mengamalkannya (Al-Baqarah, 44); mengamalkan sesuai antara perkataan dan perbuatan merupakan kewajiban untuk mencapai derajat kesempurnaaan (Ash-Shaff, 2 dan 3); b). keluarga, masyarakat dan bangsa yaitu: memberikan peringatan dan menyempurnakan dakwah kepada orang lain agar mendapatkan kebaikan Agama dan Dunia (Asy- Syuara, 214); sikap dan tutur yang lembut cerminan akhlak Nabi; Sikap kasar memutus hubungan dakwah (Asy- Syuara, 215); melepaskkan diri dari kedurhakaan (Asy-Syuara, 216); dan tidak melepaskan diri, tetapi upaya mengajak dalam kebaikan (Tafsir Al-Munir, Wahbah Az-Zuhaili); Jangan bersikap apatis jika manusia menolak Al-Qur’an; jika ada manusia yang begitu jauh melakukan pelanggaran, maka tidak ada yang perlu ditakutkan (Tafsir Inspirasi, Zainal Arifin Zakaria).
CITATION STYLE
Andi Kardian Riva’i, & Muhammad Fikri Vernanda. (2023). Sasaran Dakwah dalam Perspektif Diri Sendiri, Keluarga, Masyarakat dan Bangsa (Tafsir Tematik Komunikasi Islam. JURNAL SOSIO-KOMUNIKA, 2(1), 389–406. https://doi.org/10.57036/jsk.v2i1.44
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.