Penggunaan Citra Landsat untuk Pendeteksian Anomali Suhu Permukaan Sebagai Indikasi Keberadaan Manifestasi Panas Bumi. Studi Kasus: Sipoholon, Indonesia

  • Mardiati, S.T., M.Eng. D
N/ACitations
Citations of this article
10Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Sipoholon merupakan sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara yang dilewati oleh Sistem Sesar Sumatera. Berdasarkan peta Geologi Lembar Sidikalang, ditemukan adanya manifestasi panas bumi berupa mata air panas (hot spring) di daerah tersebut. Keberadaan manifestasi ini menunjukkan adanya sistem panas bumi yang bekerja di bawahnya. Keberadaan manifestasi panas bumi di suatu daerah akan berpengaruh terhadap suhu permukaan tanah di daerah tersebut. Pendeteksian anomali suhu permukaan tanah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu metode yang mudah untuk dilakukan yaitu menggunakan Citra Penginderaan Jauh. Citra Landsat merupakan salah satu citra penginderaan jauh yang dapat digunakan untuk mendeteksi anomali suhu permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi anomali suhu permukaan sebagai indikasi adanya manifestasi panas bumi di Sipoholon, Sumatera Utara menggunakan Citra Landsat. Band 10 dan band 11 yang merupakan thermal infrared (TIR) diolah untuk mendapatkan suhu kecerahan (brightness temperature). Band 4 dan 5 digunakan untuk menghitung kerapatan vegetasi (NDVI) dan emisivitas suhu permukaan. Gabungan dari band 10, band 11 dan NDVI digunakan untuk menghitung nilai suhu permukaan tanah (Land Surface Temperature). Data lapangan berupa suhu mata air panas dan suhu permukaan tanah  diambil untuk melakukan verifikasi terhadap analisis citra yang telah dilakukan. Hasil analisis citra menunjukkan bahwa suhu permukaan di lokasi penelitian berkisar antara 16,7°C sampai dengan 28,4°C. Anomali suhu tinggi berada di daerah yang dilewati oleh sesar sumatera. Hasil verifikasi di lapangan menunjukkan hasil yang selaras, terdapat mata air panas di daerah yang dilewati oleh sesar sumatera dengan suhu 35,7 °C – 64,4°C. Sedangkan suhu permukaan tanah berkisar antara 31,3°C – 48,7°C. Hal ini menunjukkan bahwa citra landsat berupa suhu permukaan tanah (LST) dapat digunakan untuk mendeteksi anomali suhu permukaan sebagai indikasi adanya sistem panas bumi di suatu daerah untuk memudahkan pengerucutan lokasi pada tahap eksplorasi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Mardiati, S.T., M.Eng., D. (2022). Penggunaan Citra Landsat untuk Pendeteksian Anomali Suhu Permukaan Sebagai Indikasi Keberadaan Manifestasi Panas Bumi. Studi Kasus: Sipoholon, Indonesia. Jurnal Ilmiah Geomatika, 2(2), 1. https://doi.org/10.31315/imagi.v2i2.9419

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free