Kakao (Theobroma cacao L.) atau dikenal sebagai cokelat merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki keragaman tinggi. Untuk meningkatkan produktivitas kakao diperlukan kultivar unggulan yang sesuai lingkungannya sehingga diperlukan kajian karakter morfologi dan anatomi. Tujuan penelitian ini mengetahui kultivar unggul ditinjau dari karakter morfologi, ekologi, dan anatomi dan mengetahui keterkaitan antara karakteristik morfologi dan anatomi tanaman Kakao yang tumbuh pada ketinggian berbeda. Penelitian deskriptif eksploratif ini dilakukan di Madiun dan Blitar. Sampel diambil secara purposive sampling sebanyak 18 individu tanaman pada tiga kultivar kakao di Madiun dan Blitar. Karakter morfologi sebanyak 120 karakter morfologi dan dianalisis dengan Principal Component Analysis untuk menentukan karakter penanda. Karakter ekologi yang digunakan adalah ketinggian tempat, suhu, kelembaban, dan pH serta karakter anatomi diamati menggunakan preparat whole mount daun agar dapat menghitung kerapatan dan indeks stomata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketinggian tempat menyebabkan perbedaan morfologi dan anatomi daun kakao sedangkan kualitas biji disebabkan oleh faktor naungan. Perbedaan ketinggian tempat berdampak pada karakter morfologi yang bervariasi terutama pada karakter daun, bunga, buah, dan biji, sedangkan anatomi daun berbeda pada kerapatan stomata dan indeks stomata. Tanaman kakao yang ternaungi akan memiliki indeks stomata lebih tinggi dan menghasilkan biji lebih banyak dan berkualitas.
CITATION STYLE
Farhanandi, B. W., & Indah, N. K. (2022). Karakteristik Morfologi dan Anatomi Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) yang Tumbuh pada Ketinggian Berbeda. LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi, 11(2), 310–325. https://doi.org/10.26740/lenterabio.v11n2.p310-325
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.