Dihadapkan pada kondisi internasional yang condong ke arah anarki, lingkunganinternasional memiliki klasifikasi tersendiri yang didasarkan pada pengaruh politik negaradan kemampuan nasional. Klasifikasi tersebut terdiri dari negara-negara gagal, berkekuatankecil, berkekuatan menengah, regional, berkekuatan besar, dan adikuasa. Berdasarkanpenilaian kemampuan nasional dan perbandingan dengan negara lain, Indonesia dapatdiklasifikasikan sebagai negara kekuatan menengah. Hal ini dapat dibuktikan dari tanggapanIndonesia terhadap dua isu berbeda, yaitu penangkapan ikan ilegal dan klaim Tiongkok dibagian utara Pulau Natuna. Kedua tantangan ini mengandung beberapa kesamaan, namunmembangkitkan berbagai tanggapan dari Indonesia. Sementara Indonesia menunjukkantindakan berani terhadap pelaku penangkapan ikan ilegal dari negara-negara Asia Tenggara,Indonesia tidak menunjukkan tindakan yang sama terhadap Tiongkok. Kenyataannya,Indonesia cenderung tidak jelas dan memilih untuk berada di tengah masalah daripadaterlibat dalam konflik. Tujuan dari artikel ini adalah untuk membuktikan bahwa tesisBreuning tentang tingkat analisis sistemik internasional juga berlaku dalam konteks ini.
CITATION STYLE
Hananya, K. A., & Azzahra, F. S. (2018). Indonesia sebagai Kekuatan Menengah: Komparasi Respon Indonesia terhadap Illegal Fishing dan Laut Tiongkok Selatan. Jurnal Hubungan Internasional, 10(2), 160. https://doi.org/10.20473/jhi.v10i2.7303
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.