Peningkatan subjective well-being sangat penting oleh setiap siswa. Ketika siswa memiliki subjective well-being rendah akan dapat berdampak negatif pada dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya. Fenomena yang terjadi terdapat beberapa siswa yang membandingkan hidup mereka dengan orang lain yang menimbulkan perasaan tidak puas dengan kehidupan, stres, depresi, kecemasan dan penyimpangan perilaku. Salah satu faktor yang mempengaruhi subjective well-being siswa yaitu intensitas penggunaan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan subjective well-being siswa dan intensitas penggunaan media sosial TikTok, serta menguji perbedaan subjective well-being siswa pengguna TikTok dengan intensitas tinggi dan rendah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan komparatif dengan subjek penelitian 77 siswa yang menggunakan TikTok dengan intensitas rendah dan 88 siswa yang menggunakan TikTok dengan intensitas tinggi. Penelitian ini menggunakan instrumen angket yang disusun dengan menggunakan model skala likert. Data diolah dengan teknik statistik deskriptif dan untuk uji perbedaan digunakan rumus uji t. Hasil penelitian mengungkapkan terdapat perbedaan signifikan antara subjective well-being siswa pengguna TikTok berdasarkan intensitas penggunaan.
CITATION STYLE
Ramadhani, A. F., & Hariko, R. (2022). Subjective Well-Being siswa pengguna Tiktok berdasarkan perbedaan intensitas penggunaan. Counseling and Humanities Review, 2(1), 1–6. https://doi.org/10.24036/000483chr2022
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.