Tasawuf (mysticism) is generally considered as deviation by most of Muslim community itself. One of religious figures who is active in preaching and interesting in Indonesia as well as having a big influence because of this thought is Ki H SS. Ki H SS is able to present the tasawuf teaching based on al Quran verses and Hadist. An interesting thing to be analyzed is "What is Ki H SS' thought in the renewal of tasawuf and the implementation of his thought on the preaching movement and its influence on the society's religious experience?". This research is a field research focusing on the results of data collection from several results of observation and interview that have been determined. Besides, this research also uses references either from books or journals closely related to the research problems. The approach used in this research is historical-sociological approach. The results of this research are : 1) Ki H SS' thought has much tendency to tasawuf. Ki H SS' thought also has much tendency to focus on the internal aspect than to external/physical aspect. Tasawuf he understood is an effort to be able to know Allah through purifying self in the matter of aqidah (Islamic creed), worship or behavior; 2) The implementation of Ki H SS' thought are, among other, the change in the society' thought pattern, from animism and dynamism to tauhid (the oneness of God), increasing harmony in the society, the removal of culture which trapped into polytheism act, bid’ah (heresy) and khurufat (superstition), the emergence of awareness on education by the existence of formal school 'Muhammadiyah Elementary School' and Islamic Boarding School, the society had more understanding on the importance of obeying to God and to the leaders, change in vision and mission of life into knowing God closer, etc.Abstrak: Tasawuf pada umumnya dianggap sesat oleh sebagian besar dari kalangan muslim sendiri. Salah satu tokoh agama yang giat berdakwah dan menarik di Indonesia serta memiliki pengaruh besar karena pemikiran dakwahnya di masyarakat yaitu Ki H. Sasmitaning Sukma (selanjutnya bisa disebut Ki H SS). Ki H SS ini mampu menampilkan ajaran tasawuf yang berlandaskan dari ayat-ayat al Quran dan Hadits. Hal yang menarik untuk dianalisis adalah apa pemikiran Ki H SS dalam pembaharuan pemikiran tasawuf dan implementasi dari pemikirannya terhadap gerakan dakwah dan pengaruhnya terhadap pengamalan agama masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), penelitian ini memfokuskan pada hasil pengumpulan data dari beberapa hasil observasi dan wawancara yang telah ditentukan. Selain itu penelitan ini juga menggunakan referensi-referensi berupa buku maupun dari jurnal yang erat kaitannya dengan permasalahan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis sosiologis. Hasil penelitian ini, yaitu: 1)Pemikiran Ki H SS ini lebih cenderung kepada tasawuf. Pemikiran Ki H SS ini juga lebih cenderung menekankan aspek batin atau jiwa daripada aspek jasmani. Tasawuf yang ia fahami adalah usaha untuk bisa mengenal Allah dengan melalui pembersihan diri dalam masalah aqidah, ibadah maupun akhlaq.; 2) Implementasi dari pemikiran Ki H SS antara lain perubahan pola pikir masyarakat, dari animisme dinamisme kepada tauhid, kerukunan dalam masyarakat menjadi semakin tinggi, hilangnya budaya yang menjerumuskan kepada amalan syirik, bida’ah dan khurafat, timbulnya kesadaran tentang pendidikan dengan adanya sekolah formal SD Muhammadiyah dan Pondok Pesantren, masyarakat menjadi paham akan pentingnya ketaatan kepada Tuhan dan kepada pemimpin, perubahan visi misi hidup ke arah taqorrub ilallah, dan lain-lain.
CITATION STYLE
Hasan, Moh. A. K., & Abdurrohim, A. (2019). PEMIKIRAN SASMITANING SUKMA TENTANG PEMBAHARUAN TASAWUF DAN IMPLIKASINYA TERHADAP GERAKAN DAKWAH DI KULONPROGO. Profetika: Jurnal Studi Islam, 54–60. https://doi.org/10.23917/profetika.v20i1.8948
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.