Di Indonesia, kecenderungan prevalensi obesitas meningkat dari tahun ke tahun, terutama pada kelompok perempuan pasca-menopause. Tujuan analisis lanjut untuk menentukan determinan utama obesitas pada perempuan pasca-menopause di Kota Bogor. Analisis lanjut pada 888 perempuan pasca-menopause yang merupakan subset data penelitian “Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular” follow-up 2 tahun (2011-2013 dan 2012-2014). Data dikumpulkan dengan metode wawancara, pengukuran dan pemeriksaan di 5 kelurahan Kota Bogor tahun 2011– 2014. Obesitas berdasarkan IMT ≥25. Determinan meliputi faktor demografi, status kesehatan dan perilaku berisiko. Data dianalisis dengan uji regresi logistik ganda. Prevalensi obesitas pada perempuan pasca-menopause 57,2 persen. Determinan utama obesitas adalah tingkat kecukupan karbohidrat berlebih aOR 4,6 (95% CI 2,55 – 8,23) dibandingkan kurang. Determinan lain meliputi trigliserida abnormal aOR 3,2 (95% CI 1,85– 4,93) dibandingkan normal, aktivitas fisik kurang aOR 1,6 (95% CI 1,08 – 2,38) dibandingkan aktivitas cukup, tingkat kecukupan protein berlebih dan riwayat keluarga obesitas masing-masing aOR 0,23 (95% CI 0,15 – 0,36) dan aOR 0,42 (95% CI 0,28 – 0,61). Modifikasi gaya-hidup melalui pembatasan asupan karbohidrat, jalan kaki setiap hari dan senam aerobik minimal 1 kali seminggu selama 1 jam serta memantau kadar trigliserida darah diharapkan mencegah dan menurunkan kegemukan.
CITATION STYLE
Riyadina, W., Kodim, N., & Madanijah, S. (2017). DETERMINAN OBESITAS PADA WANITA PASCA MENOPAUSE DI KOTA BOGOR TAHUN 2014. GIZI INDONESIA, 40(1), 45. https://doi.org/10.36457/gizindo.v40i1.226
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.