Lintasan produksi pembuatan gamis pada divisi sewing mengalami bottlenect pada beberapa stasiun kerja akibat dari tidak meratanya waktu operasi pada setiap stasiun kerja. Masalah tersebut menyebabkan waktu pengerjaan menjadi lama yang berakibat perlunya waktu lembur. Tujuan dari penelitian ini yaitu menyeimbangkan lintasan produksi pada divisi sewing untuk mengurangi waktu lembur. Metode yang digunakan untuk penyeimbangan lintasan adalah metode jalur kritis atau Critical Path Method (CPM). Jumlah stasiun kerja awal adalah 20 stasiun dengan jumlah operasi sebanyak 26 operasi. Hasil penelitan menunjukkan jumlah stasiun kerja yang terbentuk adalah 22 stasiun sehingga tidak terjadi bottleneck dan waktu lembur hanya 0,78 jam dari yang semula 2,74 jam. Terjadi penambahan operator yang semula 20 operator yang menangani 20 stasiun kerja menjadi 22 operator untuk menangani 22 stasiun kerja. Upah per jam karyawan untuk 22 orang karyawan pada kondisi aktual sebesar Rp 4.684.868,5, upah per jam karyawan dengan Critical Path Method sebesar Rp 3.504.281,6. Perbaikan lintasan dengan Critical Path Method memberikan penghematan upah per jam karyawan sebesar Rp 1.180.586,9.
CITATION STYLE
Mauluddin, Y., & Lesmana, E. (2023). PENYEIMBANGAN LINTASAN PADA DIVISI SEWING DENGAN CRITICAL PATH METHOD. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 10(3), 237–244. https://doi.org/10.24912/jitiuntar.v10i3.11961
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.