Aspergillus flavus merupakan kapang penghasil utama aflatoksin yang banyak mengkontaminasi komoditi kacang-kacangan, biji-bijian, dan serealia. Bahan alami yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan penggunaan minyak atsiri kenanga (Cananga odorata). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa fitokimia dan menguji aktivitas antifungi dari minyak atsiri kenanga (C. odorata) terhadap A. flavus. Penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) menggunakan metode dilusi padat dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, dan 40%, dan penentuan Diameter Daerah Hambat (DDH) dengan metode difusi agar sumuran menggunakan lima macam perlakuan yaitu tiga konsentrasi 40%, 50%, dan 60%, kontrol positif (Ketokonazol 50 mg/L), dan kontrol negatif (Tween 80) sebanyak 50 µl. Data hasil tes DDH kemudian dianalisis menggunakan ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95% dan α = 0,05 dilanjutkan uji Duncan. Senyawa kimia yang terkandung dalam minyak atsiri kenanga adalah flavonoid, alkaloid, saponin dan triterpenoid. Hasil konsentrasi hambat minimum didapat pada konsentrasi 40%, sedangkan pada uji DDH, konsentrasi 60% merupakan konsentrasi yang paling optimum menghambat pertumbuhan kapang A. flavus dengan rerata daerah hambat 12,34 mm
CITATION STYLE
. T., Haryani, T. S., & Wahid, G. A. (2022). EFEKTIVITAS ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI KENANGA (Cananga odorata) TERHADAP Aspergillus flavus. FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 12(1), 14–23. https://doi.org/10.33751/jf.v12i1.3476
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.