Perancangan Komik Cerita Rakyat “Doyan Nada” untuk Melestarikan Cerita Tradisional Suku Sasak pada Kalangan Pemuda di Pulau Lombok

  • Putra S
  • Ardy R
  • Herdianto H
N/ACitations
Citations of this article
15Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

AbstrakPulau Lombok memiliki kekayaan seni budaya khususnya cerita rakyat yang terancam punah yang semestinya wajib dilestarikan karena memiliki nilai pembelajaran moral untuk generasi muda Suku Sasak. Adanya serbuan cerita-cerita impor yang dikemas dengan menarik baik dari segi penceritaan dan visual menjadi salah satu alasan cerita rakyat mulai ditinggalkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melestarikan kembali cerita rakyat Lombok yaitu Doyan Nada melalui media komik. komik yang merupakan media yang mengunakan unsur storytelling dan visual diharapkan mampu  menjadi media yang tepat untuk cerita rakyat merupakan media yang tepat sebagai media komunikasi bagi generasi milenial di era society 5.0. Perancangan dilakukan dengan metode Design Thinking guna mendapatkan solusi pemecahan masalah yang tepat dalam merancang karya. Dalam perancangan karya komik ini, cerita Doyan Nada akan dibagi menjadi dua buku dimana akan memfokuskan pada development karakter dan pendekatan visual yang imajinatif  sehingga dapat menarik perhatian pembaca. Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah komik yang berbasis cerita rakyat Doyan Nada untuk melestarikan cerita rakyat Lombok yang ditargetkan untuk pembaca usia remaja. Kata Kunci: cerita rakyat, Doyan Nada, komik, Lombok, suku sasak AbstractLombok Island has a wealth of cultural arts, especially endangered folklore, which must be preserved because they have moral learning value for the younger generation of the Sasak tribe. The invasion of imported stories which are packaged attractively both in terms of storytelling and visuals is one of the reasons why folklore is starting to be abandoned. Based on this problem, this design was created with the aim of preserving Lombok folklore, namely Doyan Nada, through comic media. Comics, which are media that use storytelling and visual elements, are expected to be the right media for folklore, which is the right media as a communication medium for the Millennial Generation in the Era of Society 5.0. This design is carried out using the Design Thinking method in order to obtain appropriate problem solving solutions in designing the work. In designing this comic work, the Story of Doyan Nada will be divided into two books which will focus on character development and an imaginative visual approach so that it can attract the reader's attention. The final result of this research is a comic based on the Doyan Nada folklore to preserve Lombok folklore targeted at teenage readers. Keywords: comic, Doyan Nada, folklore, Lombok, sasak tribe

Cite

CITATION STYLE

APA

Putra, S. J., Ardy, R. F. P., & Herdianto, H. (2024). Perancangan Komik Cerita Rakyat “Doyan Nada” untuk Melestarikan Cerita Tradisional Suku Sasak pada Kalangan Pemuda di Pulau Lombok. ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 9(4), 503–517. https://doi.org/10.33633/andharupa.v9i4.7125

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free